Palembang, BP- Tak kurang 10 ribuan tenaga guru honorer SMA-SMK Negeri di Sumsel bakal menerima insentif dari Pemprov Sumsel yang dicairkan sebelum lebaran Idul Fitri.
Kepastian bakal segera dibayarkannya insentif guru honor ini disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs H Syaiful Padli,ST, Rabu (21/4).
“Alhamdulillah dana insentif guru honorer SMA SMK negeri di bawah naungan Disdik Sumsel akan segera dibayarkan. Ini sekaligus menjadi kado sekaligis THR buat guru honor khususnya bagi yang beragama islam,” kata Syaiful, Rabu (21/4).
Menurutnya, dari hasik sosialisasi terkait pencairan insentif guru honor secara virtual yang dihelat bidang PTK Disdik Sumsel, Senin (20/4) lalu diketahui data calon penerima insentif telah diserahkan ke Disdik Sumsel.
Yang selanjutnya akan dilakukan verifikasi dan validasi, jika sudah clear Disdik Sumsel akan menyerahkan data tersebut ke gubernur yang akan mengeluarkan SK pembayaran.
Hanya saja, politisi muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut angka penerima insentif 10 ribu guru honor ini berpotensi berkurang.
Pasalnya, seperti yang dikeluhkan sebagian guru honor terkait soal pembatasan jam mengajar maksimal 12 jam hanya di satu sekolah.
“Aturan ini harusnya ke depan bisa di revisi tidak hanya di satu sekolah induk yang mempunyai NUPTK tapi bisa juga dihitung berdasarkan jam mengajar di sekolah di luar itu,” katanya.
Sebelumnya Pemprov Sumsel menganggarkan dana sebesar Rp20 miliar untuk insentif guru. Dana tersebut dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.
Dana insentif tersebut diperuntukan terhadap para guru honorer dan tenaga kependidikan SMA/SMK/SLB di Sumsel.
Wakil Ketua Komisi V DPR Sumsel, Syaiful Fadli mengatakan, sejak perpindahan SMA ke provinsi banyak catatan dan PR.
Yang sebelumnya mereka bisa mendapatkan gaji yang cukup tapi sekarang mereka banyak mengalami kekurangan.
Pemberian insentif ini menurutnya tidak bicara jam mengajar tapi jumlah tahunnya minimal 3 tahun sudah dapat insentif.
Ditambahkannya, Total anggaran sekitar Rp20 miliar ini menurutnya diperuntukkan untuk guru dan tenaga kependidikan honorer SMA/SMK dan SLB.
“Anggaran itu akan kita kawal, jangan sampai dipotong, karena masa COVID-19 ini kadang terjadi pemotongan anggaran,” katanya.#osk