Sekayu (ANTARA) – Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menyiapkan personel penanggulangan bencana untuk siaga terhadap bencana banjir yang menjadi ancaman setiap musim hujan.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Senin, mengatakan Kabupaten Muba yang memiliki luas wilayah 14.265,96 Kilometer ini diketahui 69 persen merupakan daratan rendah yang sangat rawan memgalami bencana banjir dan longsor.
“Warga Muba banyak tinggal sepanjang aliran sungai baik Sungai Musi, Sungai Batanghari sehingga membutuhkan kewaspadaan dari petugas di saat musim hujan ini,” kata Dodi setelah Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Alam yang diikuti personel TNI/Polri, Satuan Pol PP, Dishub, BPBD, dan Tagana.
Pada tahun 2020 ini cuaca sulit diprediksi bahkan bisa dikatakan cuaca sangat ekstrim.Peningk atan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat la Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor.
Untuk itu, Dodi mengajak seluruh unsur terkait untuk membangun komitmen bermitra dan bekerja sama dalam upaya pencegahan bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di Kabupaten Muba.
Sebelumnya, telah terjadi banjir di desa Tebing Bulang Kecamatan Sungai Keruh dengan ketinggian air 130 cm dan 185 KK terdampak oleh banjir tersebut.
Melalui apel siaga ini, kesiapan personil dan kelengkapan sarana prasarana dapat disiapkan sesuai kebutuhan.
Saat ini terdapat 50 wilayah yang sangat rawan banjir dan tanah longsor diantaranya di Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Batanghari Leko, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Bayung lincir, Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Keruh, Kecamatan Lawang Wetan, dan Kecamatan Keluang.
“Saya mengharapkan setelah apel gelar pasukan ini, personel dapat merespon cepat dalam penanganan banjir dan tanah longsor,” kata dia.