

Palembang, Sumsel (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III Palembang mencatat Stasiun Kertapati, Palembang, Sumsel, melayani 423.984 penumpang selama periode 1 Januari hingga 1 November 2025.
Manajer Humas KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Sumsel, Selasa, mengatakan Stasiun Kertapati Palembang pada 1 November 2025 genap berusia 110 tahun sejak mulai resmi dioperasikan pada 1 November 1915.
“Selama perjalanan panjang selama lebih dari satu dekadenya, Stasiun Kertapati ini telah menjadi salah satu simpul utama mobilitas dan perekonomian wilayah. Tercatat dari bulan Januari hingga 1 November 2025 sebanyak 423.984 penumpang telah dilayani melalui Stasiun Kertapati,” katanya.
Stasiun Kertapati merupakan stasiun naik dan turun penumpang dengan volume penumpang yang tertinggi di antara stasiun penumpang lainnya di Divre III, yaitu Payakabung, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, Kota Padang, dan Lubuklinggau, dengan jumlah total penumpang sampai 1 November 2025 sebanyak 907.125 penumpang.
Stasiun Kertapati saat ini terus berbenah dan menjadi momentum bagi KAI untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, baik dari sisi fasilitas, keamanan, maupun kenyamanan perjalanan.
Upaya tersebut sejalan dengan semangat KAI ke-80 tahun, yaitu “Semakin Melayani”, yang menekankan peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan.
“Stasiun Kertapati tidak hanya dicatat sebagai bagian dari sejarah, tetapi juga simbol kemajuan transportasi dan pelayanan publik di Sumatera Selatan. Selama lebih dari satu abad, stasiun ini terus hadir melayani masyarakat dengan menghadirkan moda transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” jelasnya.
Stasiun Kertapati merupakan stasiun kelas besar tipe A yang terletak di Kemas Rindo, Kertapati, Palembang, pada ketinggian 2 meter di atas permukaan laut.
Stasiun ini dibangun oleh Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen (ZSS), Divisi Staatsspoorwegen Belanda, sebagai bagian dari jaringan jalur kereta api Prabumulih-Kertapati yang menghubungkan Palembang dengan wilayah Lampung dan daerah lain di Sumatera Selatan.
Keberadaan Stasiun Kertapati memberikan dampak nyata terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat di Sumatera Selatan.
Tingginya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api menunjukkan bahwa layanan KAI semakin dipercaya dan menjadi pilihan utama untuk mobilitas antarkota.
Adapun data jumlah penumpang yang naik dan turun di Stasiun Kertapati selama enam tahun terakhir adalah sebanyak 629.161 penumpang pada 2019, 156.373 penumpang pada 2020 (terdampak pandemi COVID-19), dan 90.199 penumpang pada 2021 (masa pembatasan mobilitas).
Kemudian, 342.749 penumpang di 2022 (masa transisi pandemi), 465.785 penumpang pada 2023 (pemulihan penuh aktivitas perjalanan), 492.713 penumpang pada 2024 (tren peningkatan berkelanjutan), serta 423.984 penumpang hingga 1 November 2025.
Dengan komitmen Semakin Melayani, Stasiun Kertapati dapat terus menjadi pusat aktivitas transportasi yang modern tanpa melupakan nilai sejarahnya.
“Melalui peningkatan layanan digital, perbaikan fasilitas penumpang, serta penguatan aspek keselamatan perjalanan, KAI bertekad mewujudkan transportasi kereta api yang semakin andal, efisien, dan berkelanjutan, sehingga Stasiun Kertapati dapat terus menjadi bagian penting dari perjalanan masyarakat Sumatera Selatan, serta terus berkontribusi bagi kemajuan transportasi dan perekonomian daerah,” kata Aida.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Berusia 110 tahun, Stasiun KA Kertapati Palembang setia layani penumpang