Jakarta (ANTARA News) – Studi baru menemukan bahwa kakek atau nenek yang mengasuh cucunya cenderung hidup lebih lama ketimbang lansia yang tidak merawat orang lain.
Mengasuh cucu sepanjang waktu bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Namun, sesekali membantu merawat cucu bisa bermanfaat bagi manula, tulis peneliti dalam jurnal Evolution and Human Behavior.
Berdasarkan hasil penelitian, mereka yang membantu saudara atau orang lain cenderung hidup setidaknya tujuh tahun lebih lama. Sementara mereka yang tidak pernah mengasuh cucu punya harapan hidup rata-rata empat tahun.
Para pakar menduga ini semua karena mengasuh anak membuat manula tetap aktif secara fisik dan mental.
“Sama sekali tidak berinteraksi dengan cucu bisa berdampak negatif terhadap kesehatan kakek-nenek,” kata Sonja Hilbrand, mahasiswa doktoral departemen psikologi Universitas Basel, Swiss, yang memimpin studi ini.
“Hubungan ini bisa jadi merupakan mekanisme yang tertanam dalam evolusi kita di masa lampau ketika membantu mengurus anak krusial untuk kelangsungan hidup manusia,” kata dia.
Data penemuan ini didapat dari lebih dari 500 orang berusia di atas 70 tahun di Berlin Aging Study, seperti dilansir Daily Mail.
Para peneliti tidak melibatkan kakek-nenek yang memang setiap hari mengasuh cucu, tetapi hanya mereka yang mengasuh sesekali.
Tim peneliti membandingkan kelompok manula yang membantu orang selain keluarga, seperti teman atau tetangga, dan manula yang tidak membantu mengasuh siapa pun.
Secara garis besar, setelah menghitung usia kakek-nenek dan kondisi umum kesehatan, risiko meninggal dalam periode 20 tahun sepertiga lebih rendah bagi manula yang mengasuh cucu, dibandingkan manula yang tidak membantu sama sekali.
Setengah dari manula yang mengasuh cucu masih hidup sepuluh tahun setelah wawancara awal dengan para peneliti.
Hal yang sama terjadi pada partisipan yang tidak memiliki cucu namun membantu anak mereka yang sudah dewasa, seperti membantu mengurus rumah.
Sebaliknya, setengah partisipan yang tidak membantu mengasuh cucu meninggal dalam lima tahun sejak awal penelitian.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017