in

Kampanye Batal, Dodi Reza: Mungkin Ada Miskomunikasi

Sekayu, BP

Seribuan warga simpatisan sudah berkumpul di bawah panggung kampanye dialogis terbuka di Desa Tanjung Agung Barat. Saat itu, pukul 13.30, Minggu (29/1), hari yang mestinya hangat oleh kerinduan warga berdialog dengan calon bupati Muba nomor urut 1, Dodi Reza Alex. Namun tanpa ba-bi-bu,  segerombolan orang meruyak masuk dalam keramaian lalu seorang dari mereka naik ke panggung dan menyerobot mikropon. Pada saat bersamaan kaum ibu sedang berdendang.  Tiba-tiba ada teriakan “Pak Dodi datang”. Para ibu berhenti bernyanyi. Dan seorang mengambil alih mikropon di atas panggung dan meneriakkan bahwa kampanye hari itu tanpa ijin dan harus dibubarkan. Sekitar tiga puluh orang yang tadi merangsek kekerumunan ikut berteriak, ‘bubar, bubar, chaos, chaos.’

Lalu suasana hening. Suara isak tangis dari beberapa sudut bersahutan. Tampak wajah petugas keamanan tegang. Dan seorang yang mengaku PPL dengan berseragam Panwaslcam lengkap dengan tanda dan lambang institusi mengambil mikropon dan mengumumkan bahwa kampanye hari itu batal. Orang yang berbaju PPL itu dan mengaku sebagai anggota panwascam itu lantang menyebut kampanye harus bubar sebab tak ada ijin kampanye.

Sementara itu, calon Bupati Muba, Dodi Reza Alex sekitar pukul 14.00 tiba di tempat transit di kediaman Alpian H Kowi. Di tempat transit Dodi mendengar laporan ada ‘gangguan” di arena panggung kampanye.  Kata Dodi, “Ini mungkin ada miskomunikasi di tingkat bawah.”

Dodi bersikap tenang di depan puluhan tomas yang menyambutnya di tempat transit. Kepada para tetua masyarakat dan pemuka agama, putra sulung Alex Noerdin ini tetap sareh. “Kita insya Allah menang. Jangan terpancing oleh perilaku anarkis.  Kemenangan kita akan dimulai di Tanjung Agung Barat ini.”

Sejurus kemudian, sebuah sepeda motor melintas. Amiri,  calon bupati nomor urut 2 tampak membonceng di kursi penumpang. Lalu Amiri turun, duduk di balai-balai depan persis rumah transit. Sejenak duduk, Amiri pun turun berjalan menuju rumah dimana Dodi singgah. Sambil teriak akan membawa rakyat menyerbu lokasi transit Amiri menghentikan langkahnya persis di depan pagar. “Kamu buat kampanye tanpa ijin.  Gawe apo itu. Agek aku suruh warga datang serbu ke sini.”

Di lokasi panggung,  seribuan lebih warga membubarkan diri takut kacau. Saat itu Kapolsek Lais, AKP Fery bersama staf turun di lapangan mencoba menjaga situasi tetap kondusif. Namun, warga terburu takut dan membubarkan diri. Panggung sepi, kampanye pun batal. Di tengah jalan pulang dari lokasi sekitar pukul 16.00, Dodi berpapasan dengan Kapolres Muba,  AKBP Julian Muntaha. Kedua mobil yang membawa Kapolres dan Dodi berhenti bersebelahan. Ada komunikasi antar keduanya soal kondisi pembubaran kampanye dari dalam mobil.

Kapolres AKBP Julian Muntaha meluncur menuju lokasi kampanye. Dodi meluncur ke Palembang. Saat singgah di sebuah rumah makan, Dodi Kepada media menyebut akan mengusut tuntas dugaan pelanggaran kampanye yakni upaya menghalangi kampanye dari warga yang diduga dari pendukung paslon nomor 2. “Saya akan mengusut kejadian ini dengan mengambil kronologis kejadian. Jika ada dugaan pelanggaran pidana pilkada saya akan mengajukan protes tesmi ke penyelenggara dan segera menyiapkan langkah hukum untuk pengaduan.  Ini kejadian serius yang menimpa seorang calon dalam kampanye. Yang memprihatinkan ini juga melibatkan seorang yang mengaku PPL  (petugas pengawas lapangan)
Ketua Tim Pemenangan  Dodi-Beni, Hasan Usman menyatakan bahwa dirinya sudah mengajukan surat ijin ke Polres  Muba rangkap enam. Dibuat rangkap enam, kata Hasan Usman, dimaksudkan untuk tembusan ke beberapa instansi termasuk ke KPU, Panwaslih,  hingga Panswascam dan Polsek.
“Mekanismenya seperti itu. Mengenai penyampaian ke instansi selanjutnya adalah ranah internal kepolisian dan Panwaslih. Dan perlu saya tegaskan bahwa surat persetujuan kampanye sudah keluar,” kata Hasan Usman,  Minggu malam.rif

What do you think?

Written by virgo

Gending Sriwijaya Awali FestInFest

Imlek Momentum Merekatkan Kerukunan Umat