Jakarta (ANTARA News) – Warga Kampung Penas, RT 015/RW 02, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur bersepakat menjadikan kawasan tempat tinggal mereka menjadi “Kampung Warna-Warni Tanpa Rokok”.
“Untuk tahap awal, warga bersepakat untuk tidak ada yang merokok di dalam rumah. Tahap awal ini akan diikuti tahap-tahap selanjutnya,” kata Ketua RT 015 Kampung Penas Fathudin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Sumiati, salah satu tokoh perempuan Kampung Penas, mengatakan pencetusan “Kampung Warna-Warni Tanpa Rokok” bermula dari kebiasaan warga setempat yang kerap merokok di dalam rumah dan saat pertemuan warga di mushola.
Mantan ketua RT itu bahkan sempat mengidap sakit paru-paru karena suami dan anaknya merokok di dalam rumah. Akibat penyakit itu, dia harus menjalani pengobatan selama sembilan bulan.
“Saya juga dulu kerap merasa kesal saat pertemuan warga di mushola banyak warga yang merokok. Setelah saya berikan pemahaman, pelan-pelan warga mulai mengerti. Mereka izin keluar mushola setiap kali ingin merokok,” tuturnya.
Kini, dengan tajuk “Kampung Warna-Warni Tanpa Rokok”, kalangan ibu dan anak-anak akan menjadi “polisi” bagi warga yang merokok di dalam rumah.
“Tujuan sosialisasi kami memang perempuan dan anak-anak. Alhamdulillah sudah ada beberapa warga yang berhenti merokok,” kata Nobby Sail Andi Supu, salah satu tokoh pemuda Kampung Penas.
Pegiat Karang Taruna itu mengatakan untuk membuat kampung berwarna-warni, warga secara swadaya membeli cat untuk mengecat tembok-tembok dan bangunan rumah.
“Kami membeli cat putih dan biang sablon warna merah, kuning dan biru supaya lebih menghemat biaya dan tetap bisa mendapatkan cat berwarna-warni,” jelasnya.
Nobby berharap “Kampung Warna-Warni Tanpa Rokok” bisa menghilangkan stigma permukiman di bantaran kali adalah kawasan kumuh menjadi permukiman yang indah dan sehat karena tanpa rokok.
Pencetusan “Kampung Warna-Warni Tanpa Rokok” mendapat advokasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T). FAKTA sudah cukup lama mendampingi warga yang dulu sempat terancam digusur.
Ketua FAKTA Azas Tigor Nainggolan mengatakan Kampung Penas Tanggul merupakan kampung pertama di Jakarta yang mendeklarasikan sehat tanpa rokok serta indah berwarna-warni.
“Semua ini asli dari warga, sekaligus menjawab pandangan sebagian pihak bahwa pembangunan tidak bisa dilakukan tanpa menggusur,” katanya.
Sementara itu, Media Officer JP3T Evie Permata Sari mengatakan perempuan dan anak-anak kerap kali rentan menjadi perokok pasif akibat perilaku merokok suami di dalam rumah.
“Di kampung ini, kelompok perempuan terbukti bisa menjadi agen perubahan untuk perilaku hidup sehat,” ujarnya.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2017