Palembang (Antarasumsel.com) – Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Agung Budi Maryoto menegaskan bahwa kepolisian serta TNI dan jajarannya tidak takut pada teror dan ancaman yang akhir-akhir ini marak ditujukan kepada aparat kepolisian RI.
“Saya tekankan kami tidak takut tetapi tetap siaga lewat latihan pertahanan diri,” papar Kapolda di sela kegiatan Latihan Bela Diri Bersama TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja setempat di halaman Mapolda Sumsel Palembang, Jumat.
Menurut dia, lewat latihan bela diri secara rutin melatih reflek pertahanan diri agar lebih baik dan siap menghadapi segala bentuk ancaman dan latihan baiknya dapat dilakukan bersama-sama antar jajaran di TNI dan Polri.
“Masing-masing TNI dan Kepolisian melaksanakan latihan bela diri, namun ada baiknya dapat kita lakukan bersama seperti ini,” ujar dia.
Ia meyakini, kesiapan mental para anggota TNI-Polri dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme yang merebak belakangan ini.
“Sampai saat ini di wilayah kita tergolong aman, apabila ada Pangdam dan Seluruh jajarannya pasti mampu mengungkap semua kasus,” kata dia.
Para anggota kepolisian di wilayah Sumsel sebagian juga telah melakukan simulasi dalam menghadapi ancaman tersebut.
Terkait dengan daerah Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel sebagai salah satu kawasan yang memproduksi senjata Api bagi pelaku terorisme seperti diungkapkan Kapolri beberapa waktu lalu, Agung memaparkan bahwa pihaknya sudah melakukan razia gabungan saat kunjungannya ke Pusat Latihan Tempur di Baturaja beberapa waktu lalu.
“Pemda setempat ikut datang dan melakukan razia ke para pemilik bengkel,” ungkapnya.
Ia mengimbau, adanya penegakkan hukum dan memperingatkan para pembuat senjata api rakitan untuk menghentikan produksi senjatanya.
“Apabila menyembunyikan dan ada saat operasi gabungan tertangkap maka hukum sesuai UU darurat 51 dengan ancaman 15 tahun penjara akan diberlakukan,” kata Kapolda.
Ia berharap, para perakit dan pemilik senjata dapat dengan sukarela menyerahkan ke Koramil atau Polsek terdekat dan untuk itu dapat dikenai penghargaan.
“Untuk ini kami akan terus melakukan razia rutin,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama saat memimpin apel gabungan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI, AM Putranto juga menekankan insan aparat untuk menunjukkan kemampuan pertahanannya dalam menjaga NKRI.
“Kita jangan takut menghadapi segala bentuk penyerangan yang ditujukan kepada tempat ibadah maupun petugas aparat di wilayah kita,” ujar dia.
Ia juga mengajak, komponen masyarakat untuk bersatu padu melawan radikalisme serta menjaga wilayah RI agar tetap aman dan menjaga dari provokasi.
“Saya meyakini tidak ada satu agama pun mengajarkan kekerasan,” katanya.
Editor: M. Suparni
COPYRIGHT © ANTARA 2017