PESSEL, METRO–Mengantisipasi mencuatnya kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur dan perempuan di Pesisir Selatan, juga menjadi atensi Pemerintah Daerah, Pesisir Selatan melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Pesisir Selatan.
Setiap informasi dan laporan warga pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Pesisir Selatan terkait hal tersebut selalu dikoordinasikan bersama dengan Unit PPA Satreskrim Polres Pesisir Selatan.
” Kami sudah siapkan pendampingan dan psikolog pada korban kekerasan terhadap anak dibawah umur maupun perempuan, dimana korbanya anak dibawah umur,” tegas Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Pesisir Selatan, Wendra Rovikto, STTP, M.Si, dihubungi Pos Metro. Kamis (28/7/2022).
Dikatakan Wendra, saat ini memang ada beberapa kasus sedang dilakukan pendampingan oleh dinasnya, karena sifatnya kasus maka jumlah pun relatif. Namum begitu melalui Pelayanan Terpadu Berbasis Anak ( PTBA) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Pesisir Selatan, akan berusaha memberikan pelayanan, pendampingan melalui psikolog ada dinasnya.
Lebih lanjut, pada intihnya Dinsos Pessel siap memberikan pendampingan baik secara psikologis jika diminta oleh kepolisian. Kami dengan kepolisian, khususnya Unit PPA Satreskrim Polres Pessel tergabung dalam P2TPA2A ( Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak).
Dalam rangka menekan angka kasus tersebut, Pemerintah Daerah, Pesisir Selatan melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Pesisir Selatan, sesegera mungkin melaksanakan sosialiasi ke kecamatan – kecamatan tentang kekerasan terhadapn anak dan perempuan.
” Kita awal rencanakan 5 kecamatan dahulu, kemudian nantinya dilanjutkan ke beberapa kecamatan lainya,” akhir Kadisos Pessel. ( Rio)
