Palembang (ANTARA) – Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 46 orang pada 19 Juli sehingga totalnya kini sudah menjadi 3.012 kasus selama 120 hari sejak kasus pertama diumumkan pada 24 Maret 2020.
“Kami mengevaluasi bahwa masih banyak masyarakat yang belum menerapkan protokol dengan baik, sehingga kasus positif masih fluktuatif,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, Ahad.
Menurut dia, kasus-kasus baru akan terus bermunculan dan pandemi di Sumsel tidak akan berakhir jika protokol kesehatan tidak disiplin diterapkan secara serentak, terutama penggunaan masker di ruang terbuka yang mulai berkurang.
GTPP Sumsel bahkan setuju jika diterapkan penilangan atau sanksi bagi warga yang tidak menggunakan masker di ruang publik guna memberikan efek jera, sebab protokol kesehatan itu menjadi satu-satunya pola pencegahan COVID-19 yang efektif saat ini.
“Masyarakat itu patuhnya kalau sudah dihukum, misalnya aturan pakai helm sekarang ini sudah bagus sekali karena ada sanksinya,” kata Yusri menambahkan.
Oleh karena itu ia mengajak masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan meski dalam keadaan bekerja atau beraktivitas, terutama pada sektor-sektor yang rentan karena harus terlibat dalam kerumunan seperti pasar dan pabrik.
Sementara ia menjelaskan 46 kasus baru pada hari ini berasal dari Palembang (39 orang), Lahat (dua), luar wilayah (dua), serta Prabumulih, Banyuasin, dan OKI masing-masing satu orang.
Sedangkan kasus sembuh juga bertambah 15 orang dari Muara Enim (13), Banyuasin (satu) dan Muba (satu), sehingga total menjadi 1.413 orang atau 46,9 persen.
Kasus meninggal turut bertambah satu orang dari OKU dan total menjadi 139 orang atau (4,62 persen).
“Dari 3.012 kasus positif, 1.552 kasus dinyatakan selesai dan masih terdapat 1.460 kasus aktif,” katanya.*