in

Keamanan dan Kenyamanan di Sumsel Harus Terus Dipertahankan.

Training Of Trainer ” Pendidikan Kader Ulama (PKU) dan Pendidikan Da’i – Da’iyah (PPD) MUI Sumsel di Hotel Grand Duta Syari’ah, Jum’at (18/11) malam.(BP/IST)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar training of trainer agar kader ulama, da’i serta da’iyah di Sumsel semakin berpendidikan dan berwawasan luas.

Sekretaris MUI Provinsi Sumsel KH Ayik Farid Alaydrus mengatakan bahwa kegiatan Training of Traines digelar dengan tujuan agar PKU dan PDD juga bisa diaksanakan oleh MUI Kabupaten Kota.

“Peserta Training of Traines diikuti oleh perwakilan MUI 17 Kabupaten Kota di Provinsi Sumsel dengan jumlah peserta 68 orang dimana dari setiap Kabupaten Kota mengirim peserta 4 orang,” katanya di Training Of Trainer ” Pendidikan Kader Ulama (PKU) dan Pendidikan Da’i – Da’iyah (PPD) MUI Sumsel di Hotel Grand Duta Syari’ah, Jum’at (18/11) malam.

Ia menjelaskan bahwa ulama itu biasanya menjadi panutan oleh masyarakat, oleh karena itu dengan mengikuti PKU dan PPD, ulama bisa menciptakan dan memasyarakatkan Islam Wasathiyah dan Islam Rahmatan lil’alamin.

“Islam Rahmatan lil”alamin merupakan islam yang kehadirannya mampu menyejukkan dengan mewujudkan kasih sayang. Islam Wasathiyah merupakan Islam yang berkeseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat atau juga islam yang tidak radikal, tetapi tetap mengacu kepada syariah,” kata Ayik.
Lanjut KH Ayik sampaikan kegiatan ini mungkin kedepannya akan berkelanjutan, tetapi terlebih dahulu pihaknya akan melihat perkembangan sejauh mana hasil dari pada Training of Traines ini dilapangan dan sekaligus akan ada Monitoring dan Evaluasi (Monev).

Baca Juga:  Ketua DPD RI: Pasar Jadi Sentral Pemulihan Ekonomi Masyarakat

“Bila perlu Kita juga akan menemui walikota dan Bupati agar MUI Kabupaten Kota sebagai Partnership Pemerintah berjalan dengan baik, karena setiap terjadinya permasalahan, MUI yang diminta Fatwanya, tetapi sebagai fartnershif belum begitu full” katanya.

Lebih lanjut ungkapkan bahwa di Provinsi Aceh keberadaan MUI seperti Forkopimda dimana setiap ada kegiatan dan pertemuan, MUI selalu ada.

“Kita berharap MUI di Provinsi Sumsel mempunyai posisi sama halnya seperti di Provinsi Aceh yang masuk dalam jajaran Forkopimda dan disamping itu dukungan pemerintah daerah terhadap MUI lebih di optimalkan,” katanya.

Baca Juga:  Ketua DPRD OKU Hadiri HUT ke 61 Pramuka

Terakhir dia menambahakan juga berharap kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten Kota, agar perhatiannya terhadap MUI sebagai patnership bisa diposisikan dengan sebaik-baiknya yaitu fasilitasnya, pendanaannya dan lainnya, sehingga lebih optimal sebagai fartnership Pemerintah.

“Bentuk sinergi dan komunikasi atau hubungan anatara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dengan MUI sudah berjalan dengan baik, dimana saat ini MUI sudah memiliki fasilitas mobil dan mendapatakan bantuan setiap tahunnya, tetapi kita memohon kedepannya untuk lebih di optimalkan lagi,” katanya.

Gubernur Sumsel H Herman Deru mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Ini langkah baik yang dilakukan MUI Sumsel. Saya bangga atas apa yang dilakukan. Tentu ini akan berdampak baik bagi Sumsel secara keseluruhan,” kata Gubernur.

Dalam pembukaan Training of Trainer tersebut, Herman Deru sedikit membagikan sedikit bekal agar kader ulama dapat menjadi narator yang baik serta dipercaya dan dicintai oleh masyarakat.
Menurut Herman Deru, saat ini banyak cara untuk mendapatkan ilmu agama sehingga menjadi bekal dalam melakukan syiar. Salah satunya dengan memanfaatkan Information and Technology (IT).

Baca Juga:  JPPR: Jadi Golput Juga Cerdas

Sebab itulah, lanjutnya, ilmu pengetahuan yang didapat dari kecanggihan teknologi itu harus dikaji bersama dengan orang-orang yang memahaminya.

Tidak hanya itu, ketika melakukan syiar, ulama, da’i maupun da’iyah ini juga harus memahami etika dalam menyampaikan topik dan ilmu agama yang akan dilakukan pembahasan dihadapan masyarakat.

Lalu, sambungnya, intonasi saat menyampaikan sesuatu juga harus dilakukan dengan baik pula.
Selain itu, Herman Deru juga mengingatkan agar kader ulama juga memahami poin penting yang akan disampaikan.

Apalagi, Sumsel sendiri merupakan daerah dengan label zero konflik. Artinya, keamanan dan kenyamanan harus terus dipertahankan.

Disisi lain, dia berharap agar upaya semacam ini dapat diperluas.

Hadir dalam kesempatan itu, , Asisten I Bidang Kesra Setda Provinsi Sumsel H Edward Chandra dan sejumlah pengurus MUI, ulama serta Da’i di Sumsel.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Seorang kakek hilang di hutan Alioka Konawe

Finda Resmi Jabat Ketua DPD Nasdem Kota Palembang