in

Kebijakan Jangka Panjang harus Diformat Ulang

JAKARTA – Untuk memulihkan dan mewujudkan per­tumbuhan ekonomi tinggi, berkualitas dan berkelanjutan, pemerintah dinilai harus memiliki terobosan dalam bentuk kebijakan politik untuk menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun 2020–2045 menuju Indonesia Emas.

Ekonom Senior dan pendiri CORE Indonesia, Hendri Sa­parini, dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (21/8), menga­takan pandemi Covid-19 seharusnya jadi momentum peme­rintah memformat ulang kebijakan ekonomi jangka panjang.

“Saat ini, semua negara sedang mengalami krisis eko­nomi. IMF menamai krisis saat ini sebagai ‘Great Lockdown’, belum pernah dilihat di dunia sebelumnya,” kata Hendri.

Resesi dan krisis ekonomi kini menjadi perhatian seluruh negara. Bahkan, beberapa negara sudah resesi akibat terdam­pak pandemi Covid-19. Setidaknya beberapa negara sudah jatuh ke dalam resesi, yakni Amerika Serikat (AS), Jerman, Korea Selatan, Hong Kong. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat pada kuartal I-2020 masih berada di posisi 2,97 persen, tetapi pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen.

Pertumbuhan ekonomi negatif, jelasnya, karena semua mesin ekonomi tak bergerak akibat Covid-19 sebab sejum­lah negara menerapkan lockdown atau karantina wilayah.

Menurut Hendri, pertimbangan menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun 2020–2045 karena dalam RPJP 2005–2025, pembangunan masih bertumpu pada pemanfaatan era bonus demografi (2020–2030).

“RPJP Indonesia Emas 2045 ini dirancang untuk men­ciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (keluar dari level mediocre), yang berkualitas inklusif sehingga mem­berikan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi semua masyarakat dan yang berkelanjutan,” kata Hendri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pereko­nomian semua negara sedang hang karena Covid-19. “Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang ma­cet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart, dan re-booting. “Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraannya.

Pendekatan Baru

Hendri menilai untuk mewujudkan pertumbuhan eko­nomi tinggi, berkualitas dan berkelanjutan, RPJP Indonesia Emas harus menggunakan pendekatan baru yakni people and natural resources based development strategy.

“Pendekatan dan strategi negara-negara maju, seperti Je­pang, Jerman, Korea Selatan, dan negara lainnya yang me­lakukan lompatan ekonomi di saat era bonus demografi tidak bisa di-copy, karena kondisi masyarakat, infrastruktur pendu­kung dan lingkungan alam Indonesia berbeda,” jelasnya.

Saat ini, Indonesia harus melihat potensi di dalam negeri­nya. Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pendidik­an relatif rendah, kekayaan alam yang masih melimpah serta kemajuan dan penetrasi internet yang relatif tinggi. n SB/E-9

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pelaku Curi CCTV Ditangkap

Semangat Menggunakan Produk Lokal Semakin Menguat