Jakarta, BP–Indonesia Traffic Watch (ITW) berharap peristiwa kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang, yang menelan korban jiwa sebanyak 27 orang dijadikan momentum untuk meningkatkan keseriusan pemerintah dan Polri mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban,
Ketua Presidium ITW Edison Siahaan mengatakan, kecelakaan tanjakan Emen di Subang adalah potret ketidakseriusan pemerintah terhadap kamseltibcarlantas. Pasca peristiwa itu semua pihak seperti pemadam kebakaran dan mendadak memberikan simpati. Tetapi tidakk melaksanakan tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh dan serius.
Menurut Edison, sedikitnya sejak 2009 hingga April 2017 tercatat ada enam kecelakaan di kawasan tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat. Dalam peristiwa keenam, kecelakaan itu mengakibatkan 30 korban jiwa. Jadi jumlah korban jiwa hingga peristiwa terakhir sebanyak 57 orang.
Sayangnya, kecelakaan yang terus berulang sejak 2009 itu tak membuat pemerintah dan Polri berupaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
“Seharusnya deretan peristiwa kecelakaan dengan jumlah korban jiwa yang tidak sedikit, sudah ada upaya pencegahan minimal untuk mengingatkan para pengendara yangg sedang melintas,” kata Edison.
Seharusnya, di lokasi rawan kecelakaan itu dibangun Pos Polisi ditambah dengan tulisan-tulisan peringatan sehingga pengendara lebih waspada. Pemerintah harus membangun jalur alternatif seperti yg sdh pernah disarankan oleh Ditlantas Polda Jabar.
ITW meminta Kapolda Jabar lbh fokus melakukan upaya pencegahan dalam tercapainya Kamseltibcarlantas. #rel