”Ditilang Polisi, Diputus Pacar, Layak Dapat Diskon”
Pelipur lara bisa datang dari mana saja. Bukan hanya orang dekat, kedai kopi pun bisa menjadi pelipur lara saat tertimpa masalah. Inilah kisah unik Kofluck yang mencoba menghadirkan tawa bagi mereka yang sedang lara.
Ngopi dan curahan hati (curhat) adalah pasangan yang klop. Bagi siapa saja yang sedang tertimpa masalah, curhat memang bisa menyalurkan gundah gulana dan beban pikiran. Apalagi jika lantas berbuah diskon alias potongan harga, pasti curhatnya kian bersemangat.
“Kumaha damang Kang (Apa kabar Mas, red)?’’ Sapa seorang barista kepada penulis yang baru saja mengambil tempat duduk di kedai kopi Kofluck. Di sana, sapaan itu bukan hanya bentuk keramahan barista kepada pelanggannya, melainkan “sandi” khusus untuk mendeteksi apakah pelanggan sedang tertimpa masalah pada hari itu.
Jika yang keluar dari mulut sang pelanggan adalah keluhan, hadiah berupa diskon atau potongan harga di kasir akan hadir sebagai bentuk pelipur lara. Karena itu, tak mengherankan jika kedai kopi tersebut menjadi buah bibir dan tempat curhat baru warga Bandung.
Sebagai kota yang lekat dengan ikon gaul, Bandung memang punya banyak tempat nongkrong pelepas penat. Salah satunya coffee shop. Di hampir setiap sudut jalanan kota, kedai kopi cukup mudah ditemui. Salah satunya adalah Kofluck.
Sekilas, Kofluck sama dengan kedai kopi umumnya. Beberapa pasang meja dan kursi kayu bernuansa vintage diramaikan sekumpulan anak muda sampai orang tua yang asyik bercengkerama. Namun, para baristanya tampak akrab mendekatkan diri dengan para pelanggan.
“Di sini siapa saja yang kurang lucky (beruntung, red) hari itu berhak mendapat diskon,” ujar Nosa Sipda Pratama, pemilik Kofluck.
Sambil menanyakan menu yang ingin dipesan, para barista dibiasakan mengobrol menanyakan kabar pelanggan sekaligus nguping untuk memperhatikan apa saja obrolan mereka. “Jika mendengar ada yang sedang sial atau tertimpa masalah, didekati. Nanti dikasih diskon,” kata Nosa.
Sayang, saat didatangi pada pertengahan Juni lalu di tengah suasana bulan puasa, tidak ada pengunjung yang curhat tertimpa masalah. Sejak berdiri pada 2015, sudah banyak macam korban kesialan yang mendapat diskon spesial dari kedai kopi yang beralamat di Jalan Ambon, Bandung, tersebut. Mulai korban tilang polisi, siswa yang baru diputus pacar, karyawan yang dimarahi bos atau atasan, sampai pengendara yang kesal karena macet.
Nosa mengisahkan, awalnya dia hanya iseng memberikan promo untuk orang-orang yang terkena tilang polisi. Kebetulan, lokasi Kofluck dekat dengan kantor pengadilan. Karena itu, tak sedikit “korban tilang” yang mampir di kedai kopi dan curhat tentang terkurasnya kantong mereka karena harus membayar denda tilang ratusan ribu rupiah.
Tak disangka, program untuk mereka yang bermasalah itu banyak diminati. “Dalam sehari, kami pernah mengumpulkan 30 surat tilang (untuk bukti pemberian diskon, red),” ujarnya, lantas tertawa.
Memang tidak setiap hari ada pengunjung yang beruntung mendapat diskon tersebut. Namun, di antara sekitar 60 pengunjung setiap hari, setidaknya dalam seminggu ada saja pengunjung yang dianggap cukup sial untuk diberi diskon.
“Pernah waktu itu ada pengendara motor yang nyaris tertabrak mobil di depan kedai saat akan mampir ngopi. Kami putuskan untuk gratiskan kopinya. Pernah juga karena jalanan di depan kedai sering macet, pengendara-pengendara yang mampir kami beri diskon 50 persen karena kondisi jalan saat itu memang macet total,” tambah Nika, 21, salah seorang barista Kofluck.
Melalui konsep unik itu, pelanggan yang merasa mendapat pengalaman unik pun kerap mengunggah review mereka ke media sosial dan promosi dari mulut ke mulut. Tanpa disangka, Kofluck pun menjadi buah bibir di media sosial.
Gara-gara popularitas dan keunikan Kofluck itu, pada awal 2017 Nosa dihubungi perwakilan Google Indonesia dan perwakilan Google Asia dari Singapura. Rupanya, raksasa teknologi asal Negeri Paman Sam itu ingin menjadikan Kofluck sebagai salah satu percontohan promosi bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.
“Mereka ingin tahu sebesar apa pengaruh website dan media sosial dalam memajukan bisnis,” kata dia. Karena itu, mulai tahun ini, Nosa kerap membawa nama Kofluck dalam acara-acara bisnis start-up yang digelar Google Indonesia.
’’Ketika mendengar cerita kami tentang diskon rahasia untuk pengunjung-pengunjung yang kurang beruntung, mereka sempat mengusulkan untuk menuliskan promo unik itu di profil Kofluck yang mereka buat. Tapi, kami menolak karena ingin membiarkan itu tetap menjadi secret promo kami,” ungkapnya.
Namun, jangan harap sembarang alasan bisa berujung diskon. Dengan semakin ramainya pengunjung, Nosa memberikan arahan khusus kepada barista untuk lebih selektif memilih kesialan apa saja yang berhak mendapat reward berupa diskon.
Sebab, jenis curhat pengunjung memang kian beragam. Misalnya, mengeluh dimarahi atasan karena telat kerja. Ada pula siswa yang curhat dihukum guru karena terlambat masuk kelas atau nilainya jelek.
“Kalau yang seperti itu bukan kesialan yang layak dikasih reward. Jadi, kami pilih yang benar-benar tidak beruntung saja,” ujarnya, lalu tersenyum. (*)
LOGIN untuk mengomentari.