Ingin hati membezuk adiknya yang tengah terbaring sakit di Kabupaten Sibolga, Sumut. Namun, siapa sangka Yusnawati Siregar, 65, warga Simpang Bahari Pulau Baai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, juga ditimpa musibah.
Yusnawati menjadi salah seorang korban kecelakaan minibus Daihatsu Xenia nomor polisi BD 1507 AT yang terjun ke sungai di Kampung Taratak, Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan (Pessel), kemarin (6/1).
Dia tak sendiri dalam minibus itu, juga adiknya Ratnasari Siregar, 64, cucu Taufik Hidayatullah, 7, dan keponakannya Mutiara Yulia, 28. Kini, keempatnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang guna memperoleh penanganan medis lebih maksimal.
Warga Perumahan Kandang Mas Blok A RT 24 RW 06 Kecamatan Kampung Melayu itu, naik mobil travel tergabung dalam CV Gloria Bersama tersebut, di Jalan RE Martadinata, Kamis (5/1) sekitar pukul 13.30. Awalnya, semua berjalan lancar. Namun, sesampai di Kampung Taratak, Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah, musibah itu pun terjadi.
Menurut menantu korban, Erlis Mariadi, 36, kejadian yang menimpa mertua dan ketiga keluarganya itu, berawal dari informasi bahwa adik mertuanya itu terbaring sakit di Sibolga. Mendapat kabar itu, keluarga pun berkompromi dan akhirnya mertua, serta ketiga keluarga lainnya berangkat ke Sibolga.
“Karena ibu dua bersaudara, mendapat kabar seperti itu (sakit, red), dia memutuskan berangkat,” katanya, kemarin (6/1).
Biarpun tak kuasa memendam kesedihan, namun Erlis tetap bersyukur karena mertua dan keluarga lainnya itu selamat. “Siang tadi, kita ditelepon sama Mutiara, dia mengari bahwa semuanya sudah sadar,” ujarnya.
Untuk memastikan semuanya baik-baik, kemarin sore sekitar pukul 18.00, pihak keluarga terdiri dari suami mertuanya, suami Mutiara Yulia dan dua orang lainnya berangkat ke Padang untuk menemui para korban.
“Bapak (mertua) bersama, suami Mutiara, kakak ipar dan adiknya sudah berangkat ke sana (Padang) untuk memastikannya,” jelasnya.
Ketika koran ini mendatangi rumah sang sopir Sukriadi Sitompul di Perumahan Kandang Mas, terlihat rumah sudah kosong. Kemungkinan penghuni rumah juga sudah berangkat ke Padang.
“Tadi (kemarin, red), saya lihat ada istrinya. Tetapi nggak tahu ke mana sekarang, apa ke rumah sanak keluarganya atau pergi ke Padang,” ucap W Tambunan, tetangga Sukriadi.
Menurut W Tambunan, Sukriadi berprofesi sebagai sopir mobil travel miliknya sendiri, tujuan Bengkulu-Sibolga. Sementara, istrinya bertugas sebagai penunggu tiket mobil. (*)
LOGIN untuk mengomentari.