PSSI tidak akan buru-buru untuk membuat penilaian tentang bagaimana penanganan kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, dari sejak terjadi benturan sampai mengembuskan napas terakhir.
JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora ) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan meningkatkan lagi dukungan peralatan medis dalam penanganan insiden yang berbahaya di lapangan sepak bola, baik untuk kepentingan pemain maupun untuk pendukung atau suporter yang ada di dalam stadion.
“Kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, tentu akan menjadi pelajaran dan satu catatan di mana kami harus lebih sigap lagi di lapangan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi; Ketua PSSI, Edy Rahmayadi; Wakil Ketua PSSI sekaligus sebagai wakil presiden AFF, Joko Driono; Direktur PT Liga Indonesia Baru, Berlinton Siahaan, menggelar pertemuan tertutup di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/10).
Mereka mengkaji insiden yang menimpa kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, dalam laga kontra Semen Padang, Minggu (15/10).
Huda mengalami benturan keras dengan rekan satu timnya, Ramon Rodriguez. Huda sempat meringis kesakitan sebelum jatuh pingsan di lapangan. Se; telah tindakan medis dilakukan di lapangan, ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Nyawanya tidak tertolong setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soegiri Lamongan. Salah satu pertanyaan yang mengemuka atas insiden itu adalah apakah sudah tepat dan maksimal penanganan medis terhadap Huda di lapangan.
Ada anggapan jika meninggalnya Huda ditengarai lambatnya penanganan medis di lapangan. Banyak yang menyoroti soal penanganan tim medis di lapangan yang salah prosedur. Salah satunya adalah soal alasan mengapa pemain yang ditandu ke mobil ambulans, mengapa bukan mobil ambulans yang masuk ke lapangan untuk meminimalisir cedera makin parah.
Tidak Buru-buru
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Joko Driono, mengatakan kasus meninggalnya kiper Persela Lamongan itu menjadi perhatian PSSI.
Ia menginginkan dilakukannya investigasi untuk mengetahui detail pasti kejadian serta proses penanganan medis terhadap Huda hingga akhirnya ia tak dapat diselamatkan.
“Saya secara pribadi dan diskusi juga dengan Ketua Umum, Komite Medis, dan tim di PSSI akan melakukan pendalaman soal kasus ini. Tujuannya agar ke depan penanganan yang demikian itu menjadi lebih efektif,” katanya. fan/P-4