Kamis, 13 April 2017 16:06 WIB
MURSYID, ayah kandung istri korban, Nurul Aswat (27), yang dihubungi secara terpisah, kemarin, terlihat masih berada di Pereulak Kota. Ia meminta pihak Kepolisian Aceh Timur bertindak tegas dan segera menangkap pelaku pembunuhan menantunya (suami anaknya-red), karena perbuatan pelaku sangat keji dan tidak berprikemanusiaan.
Apalagi korban ditebas dengan menggunakan parang dari arah belakang secara membabi buta oleh pelaku Mirza. Korban tak mengetahuinya atau tidak menyadari akan diparang oleh pelaku tanpa bisa berbuat apa-apa terlebih dahulu.
Pagi nahas itu korban sedang duduk minum kopi dengan abang pelaku, Ayub, di salah satu warkop di Desa Blang Bitra, Pereulak Kota ini. Namun abang pelaku seperti membiarkan adiknya (pelaku-red) menebas Muzakir.
Karena pelaku melakukan aksinya di depan mata abang kandungnya, terlihat tanpa berusaha menghalanginya. Bahkan setelah kejadian dia langung pergi membiarkan korban tergeletak di warkop itu. Analisa keluarga korban pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan Muzakir itu. “Muzakir dan anak saya (Nurul Aswat), kemarin (Selasa-red) pulang ke rumah orang tua Muzakir di Blang Bitra. Paginya dia minum kopi ke warkop yang hanya berjarak 100 meter dari rumah orang tuanya itu,” ujarnya.
Nurul Aswat saat ini mengandung anak pertama dengan usia kandungan sekitar 5 bulan. Setelah mereka menikah selama ini, Muzakir dan Nurul Aswat tinggal di rumah orang tua Nurul, Mursyid, di Gampong Sungai Paoh Pusaka, Kecamatan Langsa Barat. “Mereka baru dua hari saja duduk di rumah baru, yang dibangun di belakang rumah saya. Kemarin (Selsa-red) karena teringat ibunya, Muzakir dan Nurul Aswat pulang ke rumah orang tua Muzakir,” sebutnya mantan anggota DPRK Langsa ini.
Sebelumnya, Khaidir yang juga keponakan Muzakir, juga menjadi korban dari pelaku Mirza. Pria itu diketepel dengan batu, sehingga matanya harus dioperasi sekarang di RS di Medan. “Jika Polisi membiarkan persoalan ini tanpa adanya proses hukum yang jelas, maka jangan disalahkan ketika terjadi hal lebih parah ke depan. Keluarga korban sangat kehilangan atas meningalnya Muzakir, dan pelaku sangat keji perbuatannya itu,” sebutnya.(zb)