Sutrisno(50), pemudik asal Jepara, mengakui bahwa perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk membenahi semua masalah yang biasa terjadi saat masa angkutan Lebaran telah membuah hasil. Mulai dari peningkatan jumlah mudik gratis hingga perbaikan sarana dan prasaran transportasi telah dilakukan.
Namun, Sutrisno mengakui ada satu masalah yang harus menjadi perhatian pemerintah dan diharapkan tidak terjadi lagi pada angkutan mudik Lebaran di tahun mendatang. Masalah tersebut adalah kemacetan di jalan tol Cipali, Jawa Barat, yang disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang berhenti di rest area.
“Saya melihat banyak pemudik yang beristirahat di rest area. Bahkan, karena rest area tersebut sudah penuh maka meluber sampai keluar, sehingga banyak mobil yang parkir di sisi jalan sebelum masuk rest area dan hal ini menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
Mudah-mudahan hal ini menjadi perhatian pemerintah,” kata pria asal Condet, Jakarta Timur, yang dihubungi, Jumat (7/7).
Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal Kemenhub, Sugihardjo, mengakui bahwa saat arus mudik kemarin banyak pengguna jalan tol yang beristrihat di rest area dengan waktu cukup lama dan hal ini menyebab kemacetan yang cukup panjang.
Dari informasi Posko Terpadu Nasional Angkutan Lebaran Tahun 2017 tercatat bahwa pada beberapa hari setelah Lebaran terjadi kemacetan di tol Cipali, tepatnya di rest area KM 103.
Antrean ke belakang itu sampai KM 115, jadi kira-kira panjang antreannya sekitar 12 km. Demikian pula di rest area KM 130. Antrean ke belakang itu sampai KM 145, jadi kira-kira panjangnya sekitar 15 km.
Menurut Sugihardjo, potret lalu lintas di jalan ini dapat menjadi perhatian semua pihak. Pada dasarnya infrastruktur rest area termasuk jalan, sudah lebih dari cukup memadai untuk kondisi normal, namun tidak didesain untuk mampu menampung beban pada kondisi puncak seperti saat ini.
Oleh karena itu, pemerintah hanya dapat melakukan langkah-langkah optimasi dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan rest area seperlunya.
”Untuk mengatasi hal ini, pada saat itu pihak telah melakukan imbauan kepada para pengguna jalan tol, bagi masyarakat yang sudah di dalam rest area, gunakanlah seperlunya.
Satu jam sudah lebih dari cukup, sedangkan bagi masyarakat yang belum masuk rest area, tolong perhatikan jangan sampai Anda mengantre tapi menge-block jalan.
Ikutilah arahan petugas kalau diminta untuk melanjutkan perjalanan hingga rest area berikutnya,” kata Sugihardjo.
Lakukan Koordinasi
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pengelola jalan tol.
Apabila di suatu rest area terjadi penumpukan pengguna sehingga menyebabkan kemacetan, akan dilakukan penutupan sementera rest area tersebut dan petugas juga akan melakukan imbauan secara baik-baik kepada penguna jalan tol agar tidak terlalu lama berada di rest area sehingga dapat bergantian dengan pengendara lainnya.
Hal yang hampir senada juga diungkapkan Djauhari (49), pemudik dari Cempaka Putih. Dia menceritakan bahwa aktivitas mudiknya melalui jalan darat menuju Malang tepat pada hari pertama Idul Fitri sempat tersedat di beberapa titik di ruas jalan tol.
Kali ini penyebabnya bukan rest area, namun pintu keluar tol. Kemacetan tersebut terjadi di pintu tol Brexit selama 2 jam, keluar tol Salatiga selama 3 jam dan Madiun selama 3 jam.
Sementara itu, Imong Dewanto (53) mengatakan pada penanganan angkutan Lebaran ini memang lebih baik jika dibandingan sebelumnya.
Terutama pengaturan lalu lintas petugas di lapangan. Saat terjadi kepadatan Lalin di Cikampek petugas patroli menggunakan sepeda motor dengan sigap mampu mengurainya.
Menurut pria yang biasa mudik ke Kudus ini, ke depannya yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mengurangi pemudik sepeda motor.
Kelihatannya tahun ini jumlahnya makin meningkat. Hal ini dilihatnya sepanjang menyusuri Pantura jalanan hampir didominasi pengendara sepeda motor berpelat nomor B.
Menanggapi hal ini, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan tahun depan, Kemenhub berupaya mengoptimalkan angkutan umum untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi, khususnya pengguna sepeda motor yang setiap tahunnya meningkat.
Selain upaya menambah kapasitas angkutan umum agar pemudik sepeda motor dapat beralih ke angkutan umum, Budi juga memiliki ide menyediakan penyewaan sepeda motor di tempat tujuan yang dapat digunakan pemudik saat turun dari angkutan umum.
“Misalnya dari Jakarta ikut mudik gratis atau naik angkutan umum. Sampai daerah tujuan bisa menyewa sepeda motor. Upaya-upaya ini diharapkan pemudik sepeda motor akan pindah menggunakan angkutan umum. Insya Allah kalau angkutan umum semakin baik pasti akan pindah,” katanya. mza/N-3