JAKARTA – Kementerian Sosial mendorong adanya sertifikasi bagi pekerja sosial (peksos) dan taruna siaga bencana (Tagana) dalam penanggulangan bencana untuk meningkatkan efektivitas bansos dan pemulihan psikososial masyarakat yang terpapar bencana. “Kemampuan dan ketangkasan para pekerja sosial mesti ditingkatkan untuk menjawab perkembangan permasalahan sosial di masyarakat,” kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, di Jakarta, Senin (6/6).
Untuk meningkatkan kemampuan para pekerja sosial tersebut, Kemensos menggandeng Pujiono Learning Centre dalam peningkatan standar kompetensi Pekerja Sosial dan Relawan Sosial. “Jika semua terlaksana dengan baik maka pemerintah akan mempunyai pekerja sosial yang mempunyai spesialisasi penanganan korban bencana di samping masalah sosial lainnya,” kata Harry.
Saat ini, Program Studi Pekerjaan Sosial dengan Kebencanaan sudah ada di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau STKS Bandung, namun baru tahun kedua. Karena sebagian besar wilayah Indonesia rawan bencana maka kebutuhan percepatan peningkatan kompetensi pekerja sosial. “Paling tidak satu kabupaten-kota ada 50 peksos ahli penanggulangan bencana sehingga butuh sekitar 25.000 peksos sampai dengan 2019,” katanya. cit/E-3