in

Kembalikan Permindo jadi Ikon Pasar Raya

Butuh Komitmen PKL dan Kontrol Pemko

Kondisi Pasar Raya Padang yang semrawut sejak gempa pada  tahun 2009, berangsur-angsur mulai dibenahi dalam beberapa tahun terakhir. Pembenahan juga dilakukan di beberapa titik yang menunjang keberadaan Pasar Raya Padang. Salah satunya adalah Jalan Permindo.

Di jalan yang dulunya merupakan titik-titik terparah kemacetan di sekitar Pasar Raya Padang itu, mulai ditata dengan dibangunnya trotoar yang ramah bagi pejalan kaki dan kaum disabilitas.

Tak hanya itu, di sepanjang trotoar sisi barat Jalan Permindo yang telah selesai dibangun, dihiasi dengan ditanamnya pohon peneduh, jalur bagi kaum disabilitas, lampu penerang, payung hingga disediakannya bangku bagi para pengunjung untuk beristirahat. Di sisi timur jalan itu, saat ini sedang dilakukan pengerjaan pembangunan saluran drainase dan trotoar.

Hanya saja, semangat Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk mengembalikan kawasan Permindo sebagai ikon Pasar Raya, tercederai dengan perilaku pedagang kaki lima (PKL) yang melanggar komitmen kesepakatan dengan pihak pemko karena berjualan sebelum jam yang diperbolehkan dan mengakibatkan kemacetan.

Pantauan Padang Ekspres, Minggu (20/8) sekitar pukul 12.00 hingga 14.30, di Simpang Mulya, Jalan Pasar Baru yang menghubungkan dengan Jalan Permindo terlihat sebuah alat berat terparkir. Jika berjalan ke arah jalan Permindo, pada sisi timur telihat sedang ada galian yang merupakan saluran drainase. Nantinya di atas galian itu, akan dibangun trotoar seperti sisi barat jalan Permindo tersebut.

Mardani, 45 seorang pengunjung Pasar Raya yang di jumpai Padang Ekspres di Simpang Mulya mengapresiasi kinerja Pemko Padang hingga sejauh ini mampu menata Pasar Raya. “Ini salah satu bentuk keseriusan Pemko Padang dalam membenahi kesemrawutan di Pasar Raya, sehingga pengunjung pasar menjadi nyaman. Meski masih dalam tahap pengerjaan, namun jika telah benar selesai akan menjadi bagus,” sebut warga Ampang ini.

Fikri Ilham, pengunjung lainnya yang dijumpai Padang Ekspres di Jalan Permindo menilai pembangunan trotoar di jalan itu tidak tepat sasaran karena payung-payung tersebut hanya akan menghabiskan uang negara. “Kita harus cerna dulu, fungsi dari dipasangnya payung itu untuk apa? Jika hanya untuk keindahan lebih baik buat di kawasan pantai Padang. Itu akan menarik bagi wisatawan,” kata mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Padang ini.

Payung-payung itu, sambungnya, tidak bisa membuat pengunjung berteduh di kala hujan melanda dan terhindar dari sengatan matahari saat cuaca cerah.  “Karena itu, saya menganggap tidak tepat sasaran, lebih baik pohon peneduh di perbanyak,” sambungnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang toko mengapresiasi langkah cerdas Pemko Padang dalam membangun trotoar dan drainase. Namun dirinya mengaku terganggu dengan banyaknya PKL yang masih berjualan sebelum jam yang diperbolehkan. 

“Kami minta ketegasan Pemko untuk menertibkan PKL, karena melanggar komitmen dengan Pemko. Bunyi dari, komitmen PKL dengan Pemko, mereka di izinkan berjualan pukul lima sore. Namun nyatanya pukul dua siang sudah berjualan sehingga mengganggu bagi kami yang berjualan di toko,” sebut pria 78 tahun yang tak mau disebutkan namanya itu.

Menurutnya, selama PKL dan parkir tidak tertata, seperti apapun terobosan yang dibuat oleh pemko tak akan berdampak bagi pedagang toko. 

“Memang, tujuan dari dibangunnya trotoar dan drainase untuk membuat pengunjung nyaman datang ke sini, dan bisa jadi dengan adanya trotoar yang ramah bagi pejalan kaki dan kaum disabilitas akan menjadi ikon permindo ke depan. Hanya saja, jika akses masuk ke Permindo tetap susah karena macet yang ditimbulkan oleh PKL dan parkir liar tentu tak akan berdampak bagi kami pedagang yang memiliki toko ini,” sebut pria yang sudah 35 tahun berdagang di kawasan itu.

Pedagang toko lainnya yang juga tak mau disebutkan namanya menyebut, dengan selesainya sisi barat trotoar Jalan Permindo membuatnya nyaman berjualan. Hanya saja, pembangunan trotoar dan drainase yang ramah bagi pengunjung itu belum memberikan efek bagi dagangannya. “Sampai hari ini belum ada, peningkatan penjualan karena yang menjadi kendala bagi konsumen berbelanja itu, karena akses masuk susah,” ucapnya.

Diharapkannya, ke depan dengan dibangunnya trotoar pada sisi timur jalan tersebut juga diiringi dengan penertiban PKL dan parkir Permindo kembali menjadi ikon Pasar Raya. “Kita berharap Permindo ini kembali menjadi ikon pasar raya seperti dahulu, kami bersyukur adanya pembenahan namun ketegasan juga diperlukan untuk membuka akses jalan bagi pengunjung,” harapnya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Padang Fadelan Fitra Masta mengaku jika 1600 meter trotoar dan drainase di kawasan Pasar Raya diperbaiki. “Jalan Permindo itu bagian dari pengerjaan proyek trotoar dan drainase Pasar Raya. Pengerjaannya sepanjang 350 meter pada sisi timur karena, sisi barat telah selesai dibangun dan telah berfungsi,” sebutnya via telepon genggamnya.

Model yang akan dibangun, sambung Fadel sama dengan sisi barat Jalan Permindo, seperti adanya jalur bagi kaum disabilitas, pohon peneduh, lampu dan payung. “Selain Jalan Permindo juga di bangun trotoar dan drainase di Jalan Sandang Pangan pada sisi timur 300 meter, jalan Rawang pada sisi timur 150 meter dan untuk jalan Pasar Baru sudah dibangun pada sisi utara 400 meter dan sisi selatan 400 meter, total keseluruhan pengerjaan mencapai 1600 meter,” terangnya.

Untuk pembangunan sisi timur Jalan Permindo, sambung Fadel, akan selesai pada 29 Desember mendatang. “Pengerjaan fisik, pada trotoar dan drainase di kawasan Permindo itu sudah selesai sekitar 60 persen. Kami optimistis selesai tepat waktu,” ulasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan (Kasat) Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Padang Yadrison membenarkan masih adanya PKL yang membandel untuk berjualan di Jalan Permindo sebelum waktu yang diperbolehkan pukul lima sore. “Kami sering menegur PKL yang membandel itu, bahkan ada beberapa yang dikandangkan dagangannya. Namun untuk tadi (kemarin,red) kami sedang fokus melakukan penertiban penjual bunga yang ada di kawasan Alai,” akunya.

Ditambahkanya, mulai hari ini, dirinya akan mensiagakan personel Satpol PP Padang hingga sore hari di Jalan Permindo. “Besok (hari ini, red) akan kami kawal Jalan Permindo hingga pukul lima sore. Jika masih ada yang membandel akan kami tindak dan sita dagangannya,” sebutnya.

Kepala Dinas Perdagangan Padang Endrizal menegaskan, PKL yang berjualan di Jalan Permindo tidak bisa dimasukan untuk mengisi Blok I, II, III dan IV karena jumlah pedagang yang akan mengisi blok tersebut sudah over kapasitas. “Kapasitas dari empat blok itu sebanyak 2500 pedagang, namun bisa di isi sebanyak 2900 pedagang. Sementara jumlah pedagang yang terdata untuk mengisi keempat blok itu mencapai 3200 pedagang,” ungkapnya.

Menurutnya, solusi yang tepat untuk mengatasi PKL yang ada dikawasan Permindo dengan manajemen kontrol dan komitmen antara PKL dan Pemko. “Mereka harus komit dan mendukung rencana Pemko untuk menata kawasan Permindo itu, jika membandel tentu akan ditindak,” tukasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Minang Entrepreneurship Award

Pemerintah Malaysia Sikapi Insiden Bendera Terbalik