in

Kemdikbud : Problematika Pendidikan Akan Diselesaikan Dengan Cara Ini

Baca Juga

pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut persoalan pendidikan harus diselesaikan dengan program jangka panjang dan pendek.
“Ada program jangka pendek dan panjang. Untuk jangka pendek, anak harus sekolah. Jangka panjang pendidikan ke anak harus berkualitas,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ari Santoso dalam diskusi Gathering Media Sosial di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Senin (6/3).
Ari mengatakan selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengupayakan penurunan ketimpangan melalui pendidikan. Ia menyebut pendidikan harus fokus, merata dan berkualitas ke seluruh Indonesia.
Ia mengingatkan, saat ini kementerian/lembaga tidak boleh memiliki visi, semua harus menerjemahkan Nawacita dalam program masing-masing.
Ari mengatakan, sangat sulit mengatakan permasalahan pendidikan di Indonesia akan selesai pada titik tertentu. Sebab, Indonesia memiliki kondisi geografis yang luar biasa. Namun, dibalik kemegahan Indonesia, Ibu Pertiwi memiliki masalah dalam mengelola sumber daya manusianya.
Ia mencontohkan, permasalahan yang paling umum yakni sebaran penduduk yang tidak merata. Ia menyebut, tidak jarang di suatu daerah hanya memiliki 50 anak-anak saja. Pertanyaannya, apakah perlu membangun sekolah jenjang SD, SMP, SMA/SMK di daerah itu?
Ari mengatakan, kondisi tersebut tidak bisa dihindari oleh pemerintah Indonesia. Sebab, negara dituntut mampu melayani semua anak untuk mendapat akses pendidikan. Namun, pemerintah juga tidak bisa mencontoh solusi yang diterapkan Singapura dalam mengatasi permasalahan pendidikan di negaranya.
Ari memerinci, permasalahan pendidikan di Indonesia sangat beragam, mulai dari pelajar yang harus menempuh jalur sepanjang enam hingga tujuh kilometer, guru yang harus menjemput pelajar agar mau sekolah dan lain-lain.
“Menyelesaikan permasalhan pendidikan tak bisa diseragamkan,” ujar dia.
Pun, Ari mengaku, selama ini Kemendikbud tidak menggeneralisir pendidikan. Sebab, tidak semua siswa belajar di dalam kelas. Ari mengatakan, Kemendikbud menyebut perlu solusi untuk menyelesaikan pemerataan pendidikan untuk anak di seluruh Indonesia. Namun, tidak boleh ada anak yang tidak sekolah.
Ari tidak menampik, selama ini banyak permasalahan yang tidak hanya menyangkut faktor ekonomi, tetapi ada sosial dan budaya yang membuat anak tidak sekolah. Faktor sosial dan budaya tidak bisa diselesaikan dengan faktor ekonomi yang ditawarkan pemerintah melalui Program Indoenesia Pintar (PIP)

What do you think?

Written by virgo

BMKG : Fenomena Hujan Lebat Diperkirakan Akan Guyur Indonesia

Lolos Dramatis, Barcelona Cetak Sejarah Baru