Palembang, BP — Kabar baik bagi Sumsel datang dari sektor agama. Khafilah asal Sumsel berhasil mengukir prestasi di kancah perhelatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional Ke-24 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), yang baru saja usai. Perwakilan Sumsel berhasil masuk 10 besar pada event nasional ini.
Prestasi kafilah Sumsel diukir dari kategori Tahfidz 5 Juz dan Tilawah Putra, atas nama Abi Quhafa menyabet juara 1. Sementara di cabang hafalan hadis 500 putri, atas nama Khowati Khoriah juga juara 1.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumsel Akhmad Najib mengucapkan syukur atas keberhasila khafilah Sumsel. Itu berkat kerja keras para pelatih, oficial dan para khafilah.
“Ini sebenarnya tantangan yang berat sebab saingan tidak sedikit ada 34 provinsi. Ini akan kita laporkan ke Gubernur bahwa qori-qoriah kita membawa nama baik Sumsel,” katanya saat menyambut kepulangan khafilah Sumsel di Bandara SMB II, Palembang, Sabtu (6/7).
Dia menambahkan, kedepan akan diskusikan hadiah apa yang diberikan kepada para pemenang, yang memberikan nama baik Sumsel itu. “Mudah-mudahan dengan kemenangan ini akan menjadi motivasi untuk mengahadapi event berikutnya,” katanya.
Plt Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Setda Provinsi Sumsel Iqbal Alisyahbana mengatakan bahwa hasil STQ di Pontianak ini menjadi suatu acuan serta menjadi motivasi, untuk lebih baik lagi kedepan. Apalagi Sumsel menjadi tuan rumah Pekan Tilawatil Quran (PTQ) Nasional RRI dan TVRI 2020. Dan juga ada MTQ di Sumatera Barat. “Kita harapkan dengan juara 8 ini, kedepan akan lebih baik lagi. Target kita 3 besar,” imbuhnya.
Menurut Iqbal, potensi qori-qoriah di Sumsel cukup banyak, dan sudah baik. Apalagi gubernur Sumsel punya program satu desa, satu rumah tahfiz. “Nah dengan adanya rumah tahfiz ini kita harapkan muncul tahfiz-tahfiz baru, serta qori-qoriah baru, yang menjadi andalan kita kedepan,” tuturnya.
Ketua Harian LPTQ Sumsel KH A Nawawi Dencik Al-Hafizh mengunkapkan memang perjuangan khfilah Sumsel ini perjuanganya cukup berat. Namun dengan kemantapan para khafilah ini bisa bersaing. “Apalagi yang hafalan hadist ini dari awal sudah bagus, nilainya sudah tinggi, alhamdulillah sampai final masih tertinggi dan jarak dengan ripalnya cukup jauh,” imbuhnya.
Pelatih tim Sumsel ini, mengaku memang mensiasati untuk mengambil cabang-cabang baru, karena provinsi lain agak lengah dengan cabang yang baru. “Misalnya tahun lalu cabang qiraat morotal kita dua masuk final, tahun ini cabang hadist 500 kita juara,” katanya.
Dia mengingatkan, bahwa Sumsel sudah lama tidak masuk 10 besar di ajang yang sama. Terakhir 2002 di Mataram. 17 tahun tidak masuk 10 besar. “Kedepan kita harus lebih siap lagi, apalagi akan menhadapu MTQ dan PTQ. MTQ ini tentu lebih banyak cabang lomba. Tentu mohon support teruta pemerintah Sumsel, untuk mereka yang telah membawa nama baik Sumsel,” katanya.#rel