Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kampanye gerakan bangga buatan Indonesia dengan melakukan promosi salah satu produk unggulan lokal yakni batik. Kampanye tersebut dilakukan melalui gerakan ‘yang terbaik yang terbatik”.
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan, kegiatan kampanye ‘yang terbaik yang terbatik’ merupakan satu rangkaian dari gerakan bangga buatan Indonesia oleh pemerintah.
Tak hanya Kemendes PDTT, sejumlah kementerian lain juga terlibat dalam gerakan bangga buatan Indonesia dengan tema kampanye yang berbeda-beda.
“Kita kampanyekan gerakan bangga buatan Indonesia. Beberapa kementerian mendapatkan tugas untuk ikut kampanye ini, salah satunya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,” ujar Abdul Halim di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Gus Menteri, sapaannya, mengatakan, batik merupakan produk yang dihasilkan melalui proses membatik. Sedangkan membatik sendiri adalah proses yang dilakukan dengan cara memanaskan warna dan melukis.
“Ada pertanyaan, batik sablon atau batik cap bagaimana? Itu motif batik. Yang kita fokuskan adalah batik, bukan motif batik. Sehingga ada filosofinya,” terangnya.
Dalam gerakan ‘yang terbaik yang terbatik’, Gus Menteri melibatkan seluruh pegawai Kemendes PDTT untuk turut andil dalam merancang konsep kampanye tersebut.
Keterlibatan seluruh pegawai ini dilakukan dengan mengadakan sebuah perlombaan desain even ‘yang terbaik yang terbatik’ untuk seluruh pegawainya. Total hadiah untuk perlombaan tersebut senilai Rp50 juta.
Menurutnya, kampanye puncak ‘yang terbaik yang terbatik’ akan dilakukan selama 2 Minggu pada Bulan November. Meski demikian, rangkaian kampanye tersebut telah dilakukan sejak Juni.
“Nanti mobil-mobil dinas di Kemendes PDTT juga akan kita desain, kita branding batik semuanya,” ujarnya. (rel)
The post Kemendes Kampanyekan ‘Yang Terbaik Yang Terbatik’ appeared first on Padek.co.