JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung misi budaya Sekolah Al-Izhar yang akan Tampil di ajang budaya internasional di dua negara, yaitu Inggris dan Kanada. Sebelum berangkat mewakili Indonesia, siswa-siswi Al-Izhar persembahkan tarian-tarian dan kesenian dalam Acara Gelar Pamit di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Sabtu, (10/6).
Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara mengatakan, pihak Kemenpar mendukung dan menyambut baik program misi budaya Sekolah Al-Izhar, dalam upaya pelestarian serta menjaga keberlangsungan nilai-nilai budaya dan seni tradisional.
“Pengembangan budaya tradisional melalui kegiatan ekstra kulikuler kesenian di sekolah-sekolah merupakan bagian integral membangun karakter bangsa di usia dini, dan dapat memberikan multi manfaat bagi tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya serta terus memelihara keberagaman Indonesia melalui media budaya dan seni,” ujar Ukus dalam sambutannya.
Ukus juga memaparkan, misi budaya ke ajang international merupakan salah satu bentuk promosi untuk mengenalkan Wonderful Indonesia ke dunia. Terlebih lomba tersebut diliput oleh media internasional, sehingga memiliki news value yang besar. Sehingga seluruh pelosok bisa mengenal seni dan budaya Indonesia yang beragam.
“Mari tunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia kaya akan keberagaman seni budaya dan destinasi pariwisata melalui misi budaya. Gaungkan branding Wonderful Indonesia untuk menarik minat kunjungan wisatawan asing ke seluruh pelosok nusantara,” ucapnya.
Ketua Yayasan Anakku Arniyani Arifin, dalam kesempatan yang sama mengatakan, sekolah Al-Izhar akan mewakili Indonesia di dua acara seni dan budaya antar bangsa yaitu Llangollen Dance Competition (3 – 9 Juli 2017) di Wales, Inggris, dan Festival Le Mondial des Cultures de Drummondville (7 – 15 Juli) 2017 di Woodyatt Park, Drummondville, Quebec, Kanada.
“Sebelumnya, misi Budaya Al-Izhar telah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak untuk mewakili Indonesia di kancah pertunjukan seni dan budaya Internasional. Siswa-siswi Al-Izhar kerap tampil di berbagai ajang dan festival dunia, seperti di Perancis, Kanada, Turki, Bulgaria, Amerika Serikat, Spanyol, Polandia, Inggris, dan Hungaria,” ungkapnya.
Misi Budaya Al-Izhar merupakan kegiatan ekstrakurikuler kesenian tradisional di lingkungan Sekolah Al-Izhar. Misi Budaya Al-Izhar bertujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan dan melestarikan seni dan budaya Indonesia dalam bentuk tarian tradisional, musik tradisional dan makanan khas kepada generasi muda internasional. Kelak para generasi muda yang berasal dari berbagai negara dapat mengenal, turut menghormati serta mencintai budaya Indonesia.
“Kami bersyukur karena dapat secara konsisten memelihara keragaman budaya Indonesia, sekaligus memperkenalkan dan mempromosikannya. Semoga program Misi Budaya ini dapat terus dilakukan dan menjadikan Al-Izhar lebih balk dalam membangun kecintaan pada Indonesia,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengapresiasi misi budaya Sekolah Al-Izhar yang akan Tampil di ajang budaya internasional. Menurutnya, budaya Indonesia itu memiliki nilai yang sangat tinggi dan sudah selayaknya dilestarikan, karena semakin dilestarikan budaya itu akan semakin mensejahterakan.
“Culture value Indonesia, saya yakin sangat tinggi. Tetapi belum didukung oleh commercial value-nya, sehingga kekayaan budaya itu belum menghasilkan economic value yang kuat. Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Selamat berlaga, Sukses Al-Izhar, Salam Wonderful Indonesia,” jelas mantan peraih Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu. (*)
LOGIN untuk mengomentari.