Salah satu pertanyaan yang masih terlintas pada masyarakat Indonesia, yaitu kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga. Pernikahan merupakan sebuah hal yang paling diidamkan bagi banyak orang.
Menikah dengan orang yang tepat menjadi salah satu impian dalam ikatan perkawinan. Namun, di balik itu semua masih suatu kepercayaan terkait pernikahan.
Kenapa Anak Pertama Tidak Boleh Menikah dengan Anak Ketiga?
Selain adanya mitos orang Jawa yang tidak boleh menikah dengan orang Sunda. Ternyata ada kepercayaan lainnya seperti anak pertama tidak boleh kawin dengan anak ketiga. Hal ini karena berasal dari lusan yang harus dipatuhi dari para leluhur.
Lusan merupakan kepanjangan dari telu (anak ketiga) dan kapisan (anak pertama) terkait larangan perkawinan antara anak pertama dengan anak ketiga. Lusan yang berkembang pada masyarakat Jawa, jika dilanggar dapat membawa kesialan dalam rumah tangga.
Kepercayaan ini seolah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa yang masih kental dengan adat istiadatnya. Berikut, alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga.
1. Rumah Tangga Banyak Masalah
Orang Jawa zaman dahulu, percaya mitos dapat menimbulkan banyak masalah. Bagi siapa saja yang melanggar maka harus menerima risikonya.
Jadi masalah yang datang itu bertubi-tubi. Hal ini diibaratkan peribahasa ‘hilang satu tumbuh seribu’. Sementara itu, pernikahan anak pertama dengan anak pertama sangat diperbolehkan.
2. Kesulitan Ekonomi
Pernikahan jilu (siji dan telu) sangat dilarang, karena bisa mengakibatkan malapetaka dan sial. Mitos anak pertama dan ketiga menikah, yaitu kesulitan ekonomi.
Keduanya juga akan kesulitan memperoleh pekerjaan. Meski begitu, Islam mengatakan bahwa menikah membuka pintu rezeki yang datangnya dari Allah Swt.
3. Karakter yang Tidak Cocok
Banyak orang yang bilang bahwa anak pertama cenderung lebih dewasa dan mandiri. Sedangkan, anak ketiga bersikap lebih manja dan susah diatur.
Jadi, inilah yang menjadi alasan anak ketiga tidak boleh menikah dengan anak pertama, karena karakter keduanya berbeda. Apabila terlalu dipaksakan dan hidup dalam satu atap maka akan menimbulkan berbagai masalah.
Jadi tidak heran, jika suku Jawa juga menggunakan weton kepribadian sebelum menggelar pernikahan. Namun, mengenai pernikahan anak pertama dan ketiga konon katanya masih sekadar mitos belaka. Itu saja informasi terkait kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga.