Selain terdiri dari berbagai pulau, Indonesia juga mempunyai gunung berapi yang cukup banyak. Tidakkah pernah berpikir, kenapa Indonesia banyak gunung berapi? Tentu hal ini bukan tanpa alasan.
Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai penjelasannya, maka bisa menyimak pembahasan di artikel ini. Dengan begitu, semua rasa penasaran bisa terjawab. Selain itu, juga bisa menambah pengetahuan tentang Indonesia.
Kenapa Indonesia Banyak Gunung Berapi?
⦁ Dilintasi 2 Jalur Pegunungan Muda
Alasan pertama kenapa Indonesia banyak gunung berapi adalah karena dilintasi 2 jalur pegunungan muda. Jalur tersebut berupa Sirkum Pasifik dan Mediterania. Sirkum Pasifik membentang di area Samudera Pasifik.
Mulai dari pegunungan Andes yang ada di Amerika Selatan, Pulau Papua, Kepulauan Jepang, sampai ke Selandia Baru. Sementara untuk Sirkum Mediterania areanya mulai dari Eropa Selatan, Afrika Utara, Kepulauan Andaman, Asia Barat, dan Indonesia.
Mengenai jalur gunung api di Indonesia bisa ditemukan dari Pulau Sumatera, Sulawesi, hingga Jawa. Sedangkan, pada Pulau Kalimantan cuma mempunyai tanah gambut.
⦁ Keberadaan Lempeng Tektonik
Letak geografis Indonesia ada di jalur pertemuan 2 lempeng benua. Lempeng tersebut berupa Lempeng Benua Asia yang ada di bagian barat. Kemudian, di bagian timur ada Lempeng Benua Australia.
Jika kedua lempeng tersebut saling bertumbukan, maka akan mengakibatkan proses tektonik. Lempeng tersebut bisa mengakibatkan magma naik ke atas permukaan. Akhirnya, akan membentuk gunung berapi. Namun, jika lempeng tektonik tersebut terus menghujam ke bawah sampai mencapai titik tekanan dan suhu tinggi.
Itulah salah satu penyebab kenapa Indonesia banyak gunung berapi. Tumbukan antara 2 lempeng biasanya terjadi di zona subduksi. Di Indonesia, zona subduksi tersebut akan memanjakan ke wilayah barat Pulau Sumatera.
Selain itu, juga pada selatan Pulau Jawa sampai selatan Pulau Timor. Oleh karena itu, tidak heran mengapa Indonesia memiliki banyak gunung api di pulau-pulau tersebut. Namun, risiko bencana yang harus dihadapi juga semakin besar.
Keadaan gunung berapi di Indonesia terbagi menjadi 3 tipe. Tipe A yaitu untuk gunung yang sudah mengalami letusan mulai tahun 1600. Kemudian, untuk tipe B pada gunung yang sudah pernah meletus sebelum tahun 1600. Sedangkan, tipe C untuk gunung yang masih belum mempunyai catatan letusan, walaupun tetap menunjukkan aktivitasnya.