Dulu, negara Timor Leste termasuk salah satu bagian dari Indonesia. Lalu, kenapa Timor Leste lepas dari Indonesia? Tentu hal itu membuat banyak orang penasaran dan ingin tahu alasan yang sebenarnya.
Oleh karena itu, artikel ini akan memaparkan beberapa alasannya. Jadi, terus simak sampai selesai agar paham seperti apa sejarah bermulanya.
Kenapa Timor Leste Lepas dari Indonesia?
⦁ Sebagian Besar Rakyatnya Memilih untuk Merdeka
Pada tahun 1991, terdapat sebuah peristiwa besar dan dikenal dengan Pembantaian Santa Cruz. Peristiwa tersebut berawal dari tentara Indonesia yang melepaskan tembakan pada 4.000 pelayat pro-kemerdekaan.
Hal itu terjadi di sebuah pemakaman, dimana saat itu sedang mengubur siswa muda yang terbunuh tentara. Dari kejadian itu mengakibatkan 200 orang lebih tewas dan diabadikan oleh seorang jurnalis foto dari Inggris.
Dengan begitu, tentu akan disiarkan di televisi negara Barat. Untuk pertama kalinya juga pemerintah Amerika Serikat mengutuk Indonesia karena kejadian tersebut. Negara Indonesia akhirnya menjadi bulan-bulanan beberapa negara.
Selain itu, banyak yang memakai isu Timtim agar bisa mempermalukan Indonesia di dunia Internasional. Timtim atau Timor Timur merupakan nama dari Timor Leste dahulu. Itulah awal mula sejarah Timor Leste yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia.
Saat itu, negara Indonesia dipimpin oleh Presiden B.J Habibie yang menggantikan Pemerintahan Soeharto. Pada masa itu, lebih dikenal dengan sebutan Orde Baru dan kondisi politik di Indonesia pun masih belum stabil.
Kemudian, hasil dari pemilihan di tanggal 30 Agustus 1999 menyatakan bahwa 80% rakyat Timtim memilih berpisah dari Indonesia. Referendum yang memperoleh dukungan dari PBB juga sebagai tanda telah berakhirnya konflik berdarah. Dari peristiwa itulah penyebab Timor Leste memisahkan dari Indonesia.
⦁ Demi Kestabilan Negara
Alasan lain kenapa Timor Leste lepas dari Indonesia adalah berdasarkan persetujuan dari BJ Habibie. Tentu BJ Habibie juga mempunyai alasan khusus kenapa akhirnya menyetujui pelepasan Timor Timur.
Salah satu alasannya adalah karena Timtim mempunyai jumlah populasi penduduk sekitar 700.000 jiwa. Meskipun begitu, negara tersebut sudah berhasil menarik minat dunia. Saat itu, Indonesia memiliki sekitar 210 juta rakyat.
Dengan demikian, BJ Habibie menyatakan bahwa jika tentara asing mengurus Timtim, bisa dipastikan TNI tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Hal itu tentu akan dapat mengancam kestabilan negara. Jadi, BJ Habibie memilih tidak mengambil risiko dan membebaskan Timor Leste sebelum presiden keempat dipilih.
Dengan begitu, nantinya presiden keempat bisa mencurahkan perhatiannya untuk menyelesaikan masalah nasional yang Indonesia hadapi. Dampak lepasnya Timor Timur dari Indonesia pun tidak terlalu buruk, karena masih bisa menjalin kerja sama dengan baik.