Pemerintah Provinsi Kepri diminta membuat pemetaan wilayah bekas aktivitas pertambangan. Karena jika tidak beberapa wilayah akan terancam pemanasan global dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Hal ini disampaikan Ketua Air Lingkungan dan Manusia (Alim) Provinsi Kepri Kherjuli, dalam rangka menyambut peringatan hari menanam pohon nasional pada Senin (28/11) hari ini.
”Kami penggiat lingkungan tidak tahu apakah pemerintah sungguh-sungguh mengawasi itu. Kami terus bergerak melakukan aksi penanaman pohon, karena kalau terus dibiarkan maka akan terjadi pemanasan global,” tegasnya, Minggu (27/11).
Menurutnya, Alim Kepri melihat dampak pembangunan pusat bisnis, perkantoran, pambangunan jalan raya, rumah sakit, pusat layanan publik dan lainnya saat ini tidak mengedepankan lagi penghijauan lingkungan. Sehingga, dampak lingkungan yang tidak sehat dan pengaruhnya terhadap lingkungan sangat cepat.
”Contohnya saja, pengusaha bangun ruko miliaran bisa, namun saat diminta pemerintah harus didukung dengan penghijauan, yang ditanam hanya pohon senilai belasan ribu saja,” tambahnya. Di samping pemerintah tidak tegas, ia menilai pemerintah sendiri tidak mendukung penghijauan lingkungan, sebelum akhirnya lingkungan menjadi kritis.
”Pemerintah sejauh ini tidak memberikan pemaparan soal berapa luas wilayah Kepri berdampak lingkungan kritis, hal ini penting sebagai acuan publik terhadap pertumbuhan lingkungan yang sehat,” tegasnya.
Sampai saat ini, ada beberapa jenis pohon yang sudah Alim budidayakan dan ditanam di sekolah. Antara lain budidaya 5.000 pohon Sirih di SDN 004 Tanjungpinang Timur dan lebih dari 1.000 pohon sudah ditanam di SMPN 7 Tanjungpinang, SMPN 4 Tanjungpinang, SMPN 13 Tanjungpinang dan SMPN 3 Bintan dan sekolah lainnya.
Pohon-pohon itu antara lain Mangga, Durian, Duku, Rambai, Sirsak, Motoa, Gaharu, Salam, Pinang, Palem, Pulai, Mangrove, Jeruk, Roda-roda, Apokat, Lengkeng, Melati, Bakung, Ketapang Kencana, Tanjung, Bintaro, Mahoni, Sengon, Trembesi, Kemboja dan lainnya.
Pada Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional 28 November ini, Alim berencana akan menyemai 100 benih Kapas, menanam 100 bibit pohon Kapas dan 7 pohon Palem Tupai dan memelihara pohon yang telah ditanam di SMPN 4 Tanjungpinang.
”Kami lakukan ini sebagai langkah mengedukasi mereka agar melestarikan lingkungan hijau,” imbuhnya. (ais)