Apa yang menjadikannya menarik? Flyover ini bermotifkan ornamen Melayu. Wali Kota Batam Muhamad Rudi menyatakan satu jembatan layang tengah dalam proses pembangunan.
“Sekarang dalam proses finishing, rencananya akhir tahun ini akan diresmikan,” ucap Rudi saat ditemui di Swiss-Bellhotel, Kota Batam, beberapa waktu lalu. Ornamen Melayu pada dinding jembatan layang yang akan diberi nama Laluan Madani ini, kata Rudi, nantinya akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Selain itu, ornamen ini juga menandakan identitas Batam sebagai negeri Melayu.
“Jembatan dinamakan Laluan Madani akan diresmikan akhir tahun ini oleh Presiden Jokowi,” tutur Wali Kota Batam.
Rudi menambahkan pengembangan jembatan layang ini merupakan salah satu solusi mengurai kemacetan yang telah menjadi masalah selama ini di Batam. Apalagi, sebelumnya lokasi jembatan layang tersebut merupakan titik rawan terjadinya kecelakaan.
Ke depan, Rudi menambahkan, pemerintah pusat juga telah merencanakan kembali pembangunan beberapa titik jembatan layang di Batam, di antaranya Simpang Batuampar, Simpang Kabil, dan Simpang Kepri Mall.
“Ada sekitar 25 kilometer jalan yang diberi dan diperuntukkan untuk jembatan. Kapan dibangun kita tunggu arahan dan anggaran dari pusat,” jelasnya.
Jembatan layang Laluan Madani Batam dibangun sejak 18 Desember 2015 atau sekitar 730 hari kerja hingga 24 Desember mendatang.
Panjang jembatan layang ini sekitar 165 meter dan lebar 32,2 meter dengan tinggi sekitar tujuh meter. Proyek multiyears ini menelan biaya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 180 miliar.