Batam – Jembatan layang atau flyover saat ini dalam proses pembangunan dilakukan Kemeterian Pekerjaan Umum, ditargetkan, akan selesai tahun ini.
Flyover Siampangjamg, dibangun dua jalur. Masing-masing jalur memiliki lebar 16,1 meter. Sedangkan panjang jalanan mencapai 460 meter dan titik tertinggi flyover sekitar 9 meter dari permukaan tanah. Anggaran yang digunakan dana ABPN Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 180 miliar.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Batam, H Rudi Sabtu (31/12) di Batam. Dijelaskan setelah pelebaran jalan selesai tahun ini, ditambah dengan pemasangan lampu hias di seputaran Nagoya, akan menambah keindahan Kota Batam sebagai kota industri.
”Akan semaki menarik, karena pembangunan jembatan layang di simpang Jam, akan selesai tahun 2017 ini,” ungkapnya.
Sementara pembangunan lampu hias, diakui akan dilakukan juga ditempat lain. Setelah kawasan Nagoya selesai. Pembenahan infrastruktur itu, diharapkan mendorong ivestasi makin banyak investor masuk.
”Sehingga semua masyarakat bisa menikmati hasilnya,” harap Rudi.
Rudi menargetkan perubahan wajah infrastruktur Batam. Wajah ifrastruktur Batam diharapkan masayarakat semakin menikmati tinggal di Batam. ”Siang bekerja, malamnya bisa menikmati suasana indah di Nagoya. Tapi ingat, yang sudah dibangun, sama-sama kita pelihara,” himbau Rudi.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, ingin meningkatkan pelayanan dibidang lain.
Diantaranya dengan semakin mendekatkan pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dan persampahan kepada masyarakat. Mereka juga akan menjadikan beasiswa dalam mendorong kualitas anak-anak Batam.
”Spirit kami, menjalankan pemerintahan di Kota Batam lebih lagi di 2017,” kata Amsakar.
Sementara anggota DPD RI, Haripinto Tanuwidjaja mengatakan, selain pegembangan infrastruktur, penting transparansi dalam pelayanan. Pelayanan juga diminta tidak berbelit dan transparan.
”Perlu peningkatan software dalam mendorong daya saing Batam,” imbau Haripinto.
Disebutkan, biaya logistik untuk industri masih tinggi. Terutama dalam pelabuhan. Sehingga diharapkan dapat mendorong daya saing di ASEAN.
”Di kepri, biaya logistik masih tinggi, khususnya pelabuhan. Harus dibenahi dan pelayanan harus cepat dan ada kepastian,” imbuhnya.
Selain itu diminta agar pengusaha dan masyarakat sama-sama menjaga situasi Batam. Diharapkan tidak ada lagi demo-demo dulu. Setidaknya tidak ada isu demo anarkis tahun ini. (MARTUA)