Kadisnaker Pasaman Barat, Armen, mengungkapkan data bahwa di Pasaman Barat ada sekitar 8.000 tukang. Namun hanya sekitar 700 orang yang bersertifikat, selebihnya adalah tukang otodidak dan pengalaman turun-menurun.
“Ke depan, kita berharap tukang yang ada di daerah ini lebih banyak lagi yang memiliki sertifikat keahlian profesi, sehingga dapat berdaya saing dengan tukang yang ada di daerah lain” kata Armen saat pembukaan pelatihan tukang dalam pengerjaan sepablock produksi Semen Padang, di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (13/10/2022).
Diharapkan Armen, dengan kegiatan ini peserta yang terdiri dari berbagai keahlian profesi tukang ini, dapat menjadi ahli dalam pembangunan rumah dengan Sepablock.
“Kita yakin Sepablock yang dibuat PT Semen Padang ini ramah gempa, dengan pengerjaan yang hemat waktu dan hemat pemakaian bahan lainnya, seperti besi dan semen, apabila dibandingkan dengan menggunakan batu bata atau bata ringan,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat, Zulkarnain mengatakan, pasca Gempa Bumi, 25 Februari, telah manghancurkan begitu banyak rumah di Pasaman Barat ini, terutama 1.111 unit rumah yang mengalami rusak berat. Sehingga diharapkan kegiatan ini sebagai salah satu solusi untuk kegiatan rekonstruksi pasca gempa.
“Kegiatan ini merupakan wadah untuk memperkenalkan perkembangan konstruksi dewasa ini. Kesempatan seperti ini sangat jarang didapatkan, kita bisa mendapatkan ilmu dari para pakar teknik sipil dan diperkenalkan juga dengan produk baru dari PT Semen Padang,” tuturnya.
Pelatihan diikuti 12 orang tukang selama 16 hari. Tukang ini telah diverifikasi oleh Disnaker Pasaman Barat. Sekretaris Wali Nagari Aur Kuning Kecamatan Pasaman, Herman mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat dibangun kembali rumah-rumah yang roboh pasca gempa, terutama di wilayah terdampak gempa di Pasaman.
Salah seorang peserta pelatihan Feri Kurniawan, yang berasal dari Nagari Jambak mengharapkan Sepablock ini akan bisa memudahkan pekerjaan tukang dalam membangun rumah.
“Berprofesi sebagai tukang batu bata dan finising rumah, kita belum pernah menggunakan Sepablock, mudah-mudahan dengan produk baru Semen Padang ini dapat membangun kembali rumah yang roboh pasca gempa di Pasaman ini,” harapnya.
Feri yang sudah menekuni profesi pertukangan selama 5 tahunan, baik di proyek perkantoran dan rumah pribadi sangat berterima kasih kepada PT Semen Padang yang telah melaksanakan pelatihan ini dan berharap ilmu yang diperoleh dipelatihan dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. (*)