JAKARTA (Berita) Ketua DPR RI, Setya Novanto prihatin dengan keadaan yang masih ada tega mengancam sesama anak bangsa dengan teror bom.
Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bahu membahu melawan berbagai jenis teror, dan menjadikan terorisme sebagai musuh bersama.
“Saya meminta seluruh elemen masyarakat, anak bangsa, untuk terus menerus memperbaharui komitmen kebangsaan kita, yakni persatuan dan kesatuan guna menjaga NKRI. Kita harus bahu-membahu melawan ancaman ini dan memandangnya sebagai musuh bersama,” ujar Setya Novanto, dalam relisnya yang diterima, Senin (12/12).
Novanto pun, mengapresiasi penemuan bom dengan hulu ledak tinggi di Bintara Jaya, Bekasi, Jawab Barat, Sabtu kemarin.
Apresiasi terutama diberikan kepada seluruh aparat terkait yang telah menunjukkan kesigapan luar biasa setiap waktu.
“Mereka seakan tidak pernah tidur untuk menjaga masyarakat dari berbagai potensi ancaman,” tukasnya.
Penemuan bom dan mengamankan terduga pelaku untuk sekian kalinya , menurut Novanto, menunjukkan negara hadir dalam setiap kegelisahan dan kekhawatiran masyarakat.
Ketua Umum Partai Golkar itu juga memuji kesigapan masyarakat yang langsung melaporkan ke aparat terkait penemuan bom berdaya ledak tinggi itu.
“Saya memandang masyarakat kita sudah cukup aware atas segala potensi yang dapat membahayakan dan mengancam kehidupan mereka,” katanya.
Bom di Bekasi adalah bom-bom yang kurang lebih sama dengan di tempat lain. Ini juga menunjukkn bahwa ancaman-ancamam tersebut sudah bukan rahasia lagi, bukan sekadar isu, apalagi terkadang dianggap sebagai pengalihan isu.
“Ancaman ini sudah nyata dan kasat mata di depan kita. Mereka malah sudah menyiapkan para pengantin untuk dijadikan syahid,” tandasnya
Novanto mengaku prihatin dengan sebagian masyarakat bangsa ini yang begitu tega mengancam sesamanya, menunjukkan perasaan benci.
Para teroris itu dengan sadar, tega mengorbankan sesama rakyat, menunjukkan rasa benci dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa hari yang lalu, kata dia, Kepolisian tidak henti-hentinya memperingatkan dan mengimbau tentang potensi teror yang masih berada di beberapa titik, memanfaatkan situasi politik dan memanfaatkan komunitas-komunitas yang mudah untuk disusupi. (aya)