PADEK.JAWAPOS.COM-Perkembangan teknologi komunikasi melalui Android dan Internet, membuat aktivitas surat menyurat tradisional manusia mulai digantikan oleh komunikasi digital.
Tradisi surat menyurat yang dulu menjadi media penting untuk menjaga silaturahmi antar individu yang berbeda tempat tinggal, kini mulai tergeser.
Menyikapi itu, DPD Perkumpulan Penulis Indonesia (SatuPena) Sumbar mengadakan lomba Menulis Surat Untuk Ibu. Lomba ini digelar untuk menyambut Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember.
Ketua DPD SatuPena Sumatera Barat, Sastri Bakry mengatakan, dalam penyelenggaraan lomba ini SatuPena Sumbar menggandeng Bundo Literasi Sumbar Harneli Bahar Mahyeldi, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius dan Kepala Kemenag Sumbar Helmi.
“Mereka sangat antusias bersama SatuPena menggelar lomba menulis surat ini,” kata Sastri.
Lomba ini terbuka bagi peserta didik (siswa) dan guru SMA/SMK/MA se-Sumbar. Tema utama lomba adalah “Surat Kepada Ibu” dengan beragam sub tema seperti curahan perasaan seorang anak kepada ibunya, proses belajar mengajar di sekolah, cita-cita masa depan, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, dan lingkungan hidup masa depan generasi milenial.
Sastri Bakry berharap lomba ini dapat mendorong peserta didik dan guru untuk kembali menulis surat sebagai media mengungkapkan pikiran dan gagasan mereka kepada orang lain.
“Menulis surat bukan hanya sebuah bentuk komunikasi, namun juga memaksa seseorang untuk mengungkapkan pikiran mereka melalui tulisan dalam surat, sehingga orang lain dapat membaca dan memahaminya,” tambahnya.
Sekretaris SatuPena Sumbar, Armaidi Tanjung, menambahkan bahwa tujuan lomba ini adalah meningkatkan literasi menulis guru dan peserta didik di SMA/SMK/MA, serta meningkatkan kemampuan dalam mengungkapkan pemikiran dan gagasan melalui surat yang ditujukan kepada ibu.
Ketua Panitia Pelaksana Lomba Menulis Surat Untuk Ibu, Andri Satri Masri, menyebutkan bahwa hadiah yang disediakan bagi pemenang berupa uang tunai total Rp 7 juta, buku-buku, dan piagam penghargaan dari SatuPena Sumbar.
Lomba ini terbuka bagi peserta didik SMA/SMK/MA/Sederajat dan guru yang dapat membuktikan status mereka melalui surat keterangan dari kepala Sekolah.
Surat yang dikirimkan sepanjang minimal 1.000 kata dan maksimal 2.500 kata, dengan format huruf Times New Roman, ukuran 12 poin, spasi 1,5, dan margin 2 cm.
Setiap peserta harus mencantumkan informasi pribadi mereka di bagian atas kanan surat, termasuk nama lengkap, kelas, nama dan alamat sekolah, serta nomor HP/WA.
Surat dikirimkan ke Sekretariat DPD SatuPena Provinsi Sumatera Barat, Jalan Cinduamato No. 13 Lapai Nanggalo Kota Padang atau via email: [email protected].
”Surat paling lambat diterima pada 30 Nopember 2023. Panitia mengumumkan 15 surat masuk nominasi untuk dipresentasikan pada hari yang ditetapkan, dan menghubungi peserta yang jadi nominator. Tulisan yang masuk nominasi wajib menyerahkan softcopy sebelum presentasi di hadapan juri kepada panitia. Surat yang masuk atau dikirimkan peserta, maka panitia berhak menerbitkannya dalam bentuk buku. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat,” kata Andri.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi Andri (081374001167) atau Armaidi (085263749170) melalui WA/HP.
“Lomba menulis Surat Untuk Ibu ini diharapkan akan menjadi ajang untuk merayakan tradisi menulis surat yang berharga, sambil menjembatani kesenjangan antara komunikasi tradisional dan digital,” ujarnya.(rel)