
Jakarta (ANTARA) – Psikolog klinis Maria Alyssia, M.Couns. & PsychTh menyarankan langkah yang bisa dilakukan di tengah menghadapi perbedaan pendapat dengan teman terutama terkait suasana politik tanpa harus memutus hubungan.
“Secara umum, kita tidak selalu perlu memutus pertemanan hanya karena perbedaan pendapat. Karena perbedaan itu wajar dalam relasi yang sehat,” kata Alyssia, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Psikolog yang tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia itu mengatakan jika perbedaan pendapat itu menimbulkan tekanan berlebihan atau tidak dihargai seperti merendahkan atau melewati batasan, perlunya memberi jarak sesaat dengan teman tersebut.
Dalam mengambil jarak tersebut, kata Maria, tidak sama dengan memutus hubungan pertemanan.
“Kadang kita hanya butuh ruang untuk menenangkan diri, memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya, dan menjaga kesehatan mental kita sendiri,” kata psikolog lulusan magister di University of Adelaide, Australia itu.
Hal ini lantaran jika terus memaksakan pandangan yang berbeda pendapat, lanjut Alyssia, justru bisa menimbulkan dampak buruk secara psikologis baik bagi diri sendiri maupun teman tersebut.