Palembang (ANTARA) – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang membina dua desa energi berdikari (DEB) di Sumatera Selatan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
“Dua desa yang dibina dan menjalankan program DEB yakni Rantau Dedap di Kabupaten Muara Enim dan Merbau di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT KPI, Siti Rachmi Indahsari, di Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, melalui program DEB itu pihaknya menghadirkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan memanfaatkan debit aliran air danau dan sungai yang ada di desa tersebut.
PLTMH di Rantau Dedap Muara Enim kini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik 53 keluarga dengan kapasitas daya total 18 kW dari tiga turbin.
Program DEB itu terus dikembangkan dan saat ini tengah dijalankan proyek pembangunan power house, perbaikan sistem transmisi, dan pelibatan masyarakat dalam operasional turbin.
Sebuah turbin baru berdaya 12 kW sedang dibangun di aliran Danau Deduhuk, Muara Enim yang ditargetkan rampung pada awal 2025.
Turbin baru PLTMH itu nantinya bisa memberikan akses listrik kepada 50 keluarga tambahan di Rantau Dedap yang hingga kini belum terjangkau jaringan listrik PT PLN.
Program DEB ini memperluas keberhasilan elektrifikasi sebelumnya di Desa Merbau, Kabupaten OKU Selatan, yang PLTMH-nya memanfaatkan debit air aliran Danau Ranau.
Selain itu, program desa energi berdikari juga menghadirkan PLTMH di Dusun Selpah, Kabupaten Lahat yang sebelumnya sulit dijangkau jaringan listrik PLN.
Dengan daya 10 kW dari aliran Sungai Endikat, 21 keluarga kini dapat menikmati listrik yang mendukung kebutuhan sehari-hari.
Keberhasilan program tersebut menjadi inspirasi untuk mengembangkan proyek energi baru terbarukan (EBT) lainnya, seperti PLTS di Desa Singapure, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.
Desa Singapure menjadi bukti nyata bagaimana DEB membawa dampak positif berkat instalasi PLTS 2,2 kW di atas gedung PAUD Anggrek, sehingga kebutuhan listrik untuk pendidikan, pelayanan administrasi desa, hingga pengolahan kopi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa terpenuhi.
Program itu sejalan dengan misi mendukung energi bersih, tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), dan prinsip environmental, social & governance (ESG).
“Kami ingin menghadirkan energi berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi desa sekaligus menjaga alam,” kata Rachmi.
Sebelumnya Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa DEB merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina di pedesaan yang bertujuan mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan, sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat desa.
Hingga Oktober 2024, Pertamina telah mengoperasikan 102 DEB di sejumlah provinsi di tanah air.
“Selain mendukung swasembada energi, program DEB juga berperan penting dalam mengurangi emisi sejalan dengan target pemerintah mencapai NZE pada tahun 2060. Setiap tahun, program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq,” jelas Fadjar.