in

Kilang Tebu Bisa Hemat 60%? Ikuti Jejak Kelompok Tani Inovatif di Lawang Ini…

Kelompok tani tebu di Matua Kabupaten Agam hanya punya tiga kesempatan untuk memperoleh program electrifying agriculture dari PLN.

Kesempatan pertama sudah ‘diambil’ oleh Keltan Inovatif Nagari Lawang. Sisa dua slot lagi bagi kilang tebu untuk beralih dari mesin berbahan bakar diesel menjadi mesin berbasis listrik secara gratis.

Syaiful Bahri, pemilik kilang tebu Kelompok Tani Inovatif di Kecamatan Matua sudah merasakan sendiri keuntungan menggunakan mesin listrik.

“Saya mendirikan kilang tebu ini sejak 2007. Mulai dari menggunakan tenaga kerbau, dan kemudian mesin diesel. Rata-rata saya membeli BBM solar Rp350 ribu untuk menggiling 1 ton tebu,” ujar Syaiful kepada rombongan Media Trip PLN Sumbar, Rabu sore (15/3).

Namun setelah beralih ke mesin berbasis listrik, Syaiful hanya butuh uang Rp102 ribu untuk membeli token dan mampu menggiling 1 ton tebu. “Alhamdulillah, kini kami bisa menghemat biaya operasional mencapai 60 persen,” ujarnya.

Dasril, ketua kelompok tani tebu lainnya menyampaikan keinginan untuk segera beralih menggunakan listrik pada mesin tebu miliknya.

InsyaAllah saya juga segera beralih menggunakan listrik untuk pengoperasian mesin tebu. Saya sudah melihat contohnya, dan memang terbukti banyak keuntungannya,” ujar Dasril.

Bagi yang ingin memperoleh program electrifying agriculture cukup membuat surat proposal ke PLN UID Sumbar. Nanti akan diverifikasi kelayakan penerimanya.

Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumbar Yenti Elfina yang memimpin rombongan media trip, mengatakan, program TJSL electrifying agriculture di Matur hanya untuk tiga pilot project.

“Kalau dihitung biaya pemasangan listrik pintar di kilang tebu sekitar Rp25-33 juta, plus pembelian mesin elektro motor dan sebagainya. Namun dengan dana TJSL (tanggung jawab sosial lingkungan/CSR) biaya tersebut menjadi tidak ada,” ujar Yenti Elfina, didampingi Manager UP3 Bukittinggi, dan Manager PLN ULP Koto Tuo, Hilmy. (hsn)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Musrenbang RKPD Pessel 2024, Fokus Penghapusan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting

Koramil dan Polsek Suliki Razia Blok Hunian dan Test Urine Warga Binaan Lapas