in

Kinerja PT BPR Prima Mulia Anugerah, Tumbuh Double Digit dan Rebound Laba

Manajemen PT BPR Prima Mulia Anugerah (PMA) berhasil merebound kinerjanya di tahun 2022. Buktinya, selain pertumbuhan usahanya double digit, Laba Bersih Usaha berjalan pun berhasil naik berkali-kali lipat. Total asset tercapai Rp28,61 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp21,17 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp22,05 Miliar dan Laba Bersih Usaha Berjalan tercatat sebesar Rp465 Juta.

Setelah sempat tumbuh kontraktif di tahun 2021 yang lalu, kini PT BPR Prima Mulia Anugerah mampu bangkit dan merebound kinerjanya. Sepanjang tahun 2022 terpantau seluruh indikator usaha mampu bertumbuh double digit. Tidak saja assetnya yang bertambah besar, laba bersih usaha pun naik tajam jika dikomparasikan dengan realisasi laba bersih usaha tahun 2021 yang lalu.

“Alhamdulilah tahun buku 2022 PT BPR Prima Mulia Anugerah bisa on the track kembali kinerjanya. Secara umum kinerja usaha bertumbuh double digit. Total asset tercapai Rp 28,61 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp 21,17 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp 22,05 Miliar. Sementara ratio keuangan juga terpantau kian membaik, RoA tercapai 2,09 persen, ratio BOPO tercapai 86,67 persen. Rentetan kinerja baik inilah yang bermuara pada peningkatan laba bersih usaha hingga naik menjadi Rp 465 Juta,” ujar Direktur Utama PT BPR Prima Mulia Anugerah Zulfitri yang didamping Direkturnya Desi Susanti, Senin (13/2).

Menurut Zulfitri, ada beberapa langkah strategis yang dilakukan tahun 2022 untuk merebound kinerja usaha. Selain terus memaksimalkan pertumbuhan asset dan kredit, peningkatan kualitas kredit serta pengendalian biaya menjadi kata kunci. Alhamdulillah kerja keras team work ini membuahkan hasil sehingga pertumbuhan usaha double digit berhasil dicatatkan diakhir tahun 2022.

Asset, Dana dan Biaya

Dari audit yang dilakukan akuntan public Bustaman, Ezeddin & Putranto tercatat tahun buku 2022 total asset PT BPR Prima Mulia Anugerah sebanyak Rp 28,61 Miliar. Realisasi asset ini bertumbuh secara nominal sebanyak Rp 5,15 Miliar atau tumbuh secara year on year sebesar 21,96 persen. Selain bertumbuh, realisasi asset ini juga tercapai 106,90 persen dari target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).

Bertumbuhnya asset tentulah tidak parsial. Dua fungsi utama perbankan terpantau mampu berjalan dengan baik. Buktinya, total Dana Pihak Ketiga yang mampu dihimpun sepanjang tahun 2022 juga mengalami peningkatan. Per 31 Desember 2022 total Dana Pihak Ketiga tercapai sebanyak Rp 22,05 Miliar. Capaian Dana Pihak Ketiga ini bertumbuh 16,13 persen secara year on year.

Dari dua produk penghimpun dana (Tabungan dan deposito-red) keduanya sama sama menghasilkan kinerja positif. Total dana tabungan yang mampu dhimpun sampai tanggal 31 Desember 2022 tercatat sebanyak Rp 11,75 Miliar atau bertumbuh sebesar 19,90 persen secara year on year. Begitu juga dengan dana deposito. Hingga akhir tahun 2022 tercatat total dana deposito sebanyak Rp 10,30 Miliar atau bertumbuh sebesar 12,11 persen secara year on year.

Bertumbuhnya dana tentulah berdampak pada pertumbuhan beban dana (Cost of fund). Per 31 Desember 2022 tercatat beban bunga kontraktual yang musti dibayarkan PT BPR Prima Mulia Anugerah sebesar Rp 874 Juta.

“Beban dana kita memang mengalami peningkatan, namun secara ratio pertumbuhan dana lebih baik dibandingkan pertumbuhan beban bunganya”, ujar Zulfitri.

Kredit dan Pendapatan

Jika tadi kita bicara asset dan tresurry maka kita coba pula mengupas kredit. Sepanjang tahun 2022 PT BPR Prima Mulia Anugerah mampu merealisasikan kredit sebanyak Rp 21,17 Miliar. Secara kinerja realisasi asset ini bertumbuh 8,86 persen secara year on year.

Bertumbuhnya realisasi kredit tentulah berdampak pada pendapatan terutama pendapatan bunga. Hingga 31 Desember 2022 tercatat total pendapatan bunga yang mampu dibukukan sebanyak Rp 3,29 Miliar. Secara kinerja, pendapatan bunga ini juga bertumbuh 34,66 persen secara year on year. Begitu juga dengan pendapatan lain yang tercapai sebesar Rp 515 Juta. Pendapatan lainnya ini juga tumbuh sebesar 44,99 persen jika dibandingkan dengan pendapatan lainnya tahun 2021 yang lalu.

“Total pendapatan yang dapat dibukukan sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 3,80 Miliar. Pendapatan ini bersumber dari dua pos pendapatan. Pendapatan bunga sebanyak Rp 3,29 Miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp 515 juta. Realiasi pendapatan ini juga meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2021 yang lalu”, ucap Zulfitri.

RoA Naik dan BOPO Menurun

Bertambahnya asset dan meningkatnya laba tentulah berdampak pada ratio keuangan. Selain Return on Equity yang meningkat maka Return on Assetpun terkontrol naik. Hingga akhir tahun 2022 tercatat ratio Return on Asset sebesar 2,09 persen. Realisasi RoA ini adalah yang tertinggi semenjak lima tahun terakhir.

Jika Dana dan Kredit serta pendapatan yang terus merangkak naik maka ratio biaya justru sebaliknya. Ratio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) justru mampu diturunkan dengan baik. Per 31 Desember 2022 tercatat Ratio BOPO sebesar 86,67 persen. Secara kinerja ratio BOPO ini turun sebesar 7,60 persen secara year on year.

Alhamdulilah kinerja kita ditahun 2022 sudah tercapai dengan baik, terima kasih atas semua dukungannya. Semoga ditahun 2023 ini PT BPR Prima Mulia Anugerah bisa jauh lebih baik lagi,” tukas Zulftri dan Desi.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Cerita Raska Mengejar Presiden untuk Berfoto

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Dikukuhkan, Bangun RS dan Kampus Baru