Jakarta, BP — Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membantah bahwa kolam di akuatik Jakabaring Sport City (JSC) yang berlumut sebagai dampak venue Asian Games 2018 tersebut terbengkalai. Ia menyebut kolam berlumut disebabkan oleh angin puting beliung.
Deru menjelaskan, puting beliung yang terjadi pada Oktober 2018 lalu menyebabkan atap membran venue akuatik pecah. Sejak kejadian tersebut, atap membran akuatik di JSC belum kunjung diperbaiki karena menggunakan material impor.
“Membran ini bukan buatan sini, melainkan buatan Eropa. Sekarang [atap membran] sudah dipesan dan sedang dalam perjalanan,” ujar Deru, Kamis (4/7).
Ia mengungkapkan, saat ini aliran listrik di kompleks olahraga seluas 325 hektare tersebut sudah kembali normal sejak Rabu (3/7) kemarin. Fasilitas penunjang sarana olahraga pun mulai dilakukan pemeliharaan seperti sedia kala.
Dirinya pun tetap bersikukuh Pemprov Sumsel tidak akan memberikan subsidi terhadap PT JSC sebagai pengelola karena berbentuk badan hukum. Subsidi sebesar puluhan miliar rupiah yang digelontorkan Pemprov Sumsel kepada JSC pada tahun-tahun sebelumnya pun dinilai terlalu membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel.
“Di zaman saya enggak mau [subsidi]. Buat apa jadi PT kalau harus menyusahkan pemerintah. Kalau dia mau penyertaan modal atau subsidi pemerintah jangan jadi PT dong, jadi UPT saja. Ini, kalau tidak begitu tidak ada upaya,” ujar Deru.
Dirinya pun tetap menyarankan JSC untuk menyediakan genset saja untuk menekan tagihan listrik PLN. Genset digunakan untuk fasilitas olahraga yang tidak setiap saat diperlukan. Selain itu, Pemprov Sumsel juga memfasilitasi kerja sama antara PT JSC dengan Anajico untuk mengelola objek wisata yang akan dibangun di JSC. Kedua pihak tersebut akan kerja sama secara operasional dan kini proses pembangunan objek pariwisata tengah dibangun.
“Saran pemprov menjadikan itu bukan hanya sport center tapi tempat tujuan wisata. Namanya The New JSC. Kombinasi antara sport dengan pariwisata modern. JSC kerja sama dengan Anajico yang merupakan pengelola Jatim Park,” ujar dia.
Dengan kerja sama tersebut, Deru berharap JSC bukan hanya bisa menutupi biaya operasional saja, namun juga dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terhadap Sumsel.
“Entah berapa nanti 2020 bisa menyumbangkan PAD, yang penting lolos dulu [biaya] operasionalnya. Entah berapa [PAD yang dihasilkan], kita terima dulu yang penting akuntabel,” ujar Deru. #idz