in

Kompor Gas Dibiarkan Nyala, Toko Nyaris Ludes

BERJIBAKU: Personel Dinas Damkar Kota Padang memadamkan api yang nyaris menghanguskan satu unit toko di Jalan Zamrud Raya RT 004 RW 006, Kelurahan Pagambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubukbegalung, nyaris ludes dilahap si jago merah, Minggu (8/10).(IST)

Satu unit toko di kawasan Jalan Zamrud Raya RT 004 RW 006, Kelurahan Pagambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubukbegalung, nyaris ludes dilahap si jago merah, Minggu (8/10), lantaran diduga kompor gas yang dibiarkan menyala hingga menyebabkan api menyebar ke bagian atap.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, peristiwa itu terjadi pada pukul 16.30. Setelah mendapatkan laporan, personel Dinas Damkar langsung diturunkan memadamkan api. Proses pemadaman selesai pukul 17.00 yang ditangani oleh 3 unit armada dengan total 45 orang personel.

Kabid Operasional Sarana dan Prasarana Dinas Damkar Kota Padang Sutan Hendra mengatakan, saksi yang bernama Yuliarman melihat asap dan api dari dapur toko lontong milik Anwar Rahman.

“Pemilik sedang memasak dan ke toilet untuk buang air hingga meninggalkan kompor menyala. Lalu saksi kemudian melaporkan ke Dinas Damkar Kota Padang,” katanya.

Ia menambahkan, kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada bagian toko dan satu unit rumah bagian samping toko yang terkena imbasnya. Kebakaran itu menimbulkan kerugian materil dengan total mencapai Rp 25 juta dengan luas bangunan terdampak lebih kurang 20 M².

Selanjutnya, Sutan menjelaskan bahwa kompor gas adalah salah satu penyebab utama kebakaran di Kota Padang. Dimana 250 kasus kebakaran terjadi di tahun 2022. Sementara 2023 sudah terjadi 99 kali kebakaran.

Menurutnya, apabila kejadian ini terjadi maka dapat memicu kebakaran yang serius apabila tidak ditangani secepatnya. Masyarakat diminta untuk tidak panik, jangan menyalakan api pada kompor, lepaskan regulator dan bawa tabung ke tempat terbuka, dan buka pintu jendela untuk sirkulasi udara.

Oleh karena itu, masyarakat diberikan sosialisasi dan antisipasi kebakaran yang sudah dilakukan di setiap instansi yang ada di Kota Padang di mana setiap masyarakat tersebut mempraktekkan bagaimana cara mematikan api apabila terjadi kebakaran.

“Apabila terjadi kebakaran diharapkan masyarakat dapat mematikan api secara mandiri baik dengan alat tradisional maupun alat pemadam api ringan. Karena hal ini sangat penting dilakukan untuk menunggu Dinas Damkar memadamkan api. Maka hal itu akan membutuhkan waktu sehingga api dikhawatirkan dapat membesar,” katanya lagi.

Lebih lanjut Sutan menyampaikan, dengan adanya antisipasi dan sosialisasi ini maka masyarakat dapat mempelajari bagaimana cara mematikan api secara mandiri dan juga dapat mengantisipasi terjadinya kebocoran tabung gas agar kebakaran yang disebabkan oleh kebocoran gas tidak terjadi lagi di Kota Padang. (s)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Maksimalkan Transisi di Kubu Tamu

Operasi Mantap Brata Singgalang Digelar 19 Oktober