Kondisi pendaki yang terakhir ditemukan tim SAR gabungan tersesat pascaerupsi Gunung merapi mulai membaik. Kini, Yandri, 15, dirawat di RSUD M Ali Hanafiah Batusangkar.
”Dari hasil observasi korban mengalami patah tulang di pergelangan tangan kanan, luka lecet di bagian muka, paha, kaki dan tangan. Serta, luka bakar ringan di tangan dan kaki,” ujar Direktur RSUD Batusangkar Dr Afrizal Hasan didampingi dr Ewi Astri SpB dokter di Bagian Bedah RSUD Batusangkar, kemarin.
Kendati mulai membaik, pelajar kelas VIII SMP 2 Simandulak, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau itu, masih trauma. Sementara itu, Iswar dan Yuliarti orangtua Yandri yang baru sampai dari Simandulak tadi malam, tak bisa menutup rasa harusnya usai tim SAR menemukan anaknya dalam keadaan selamat.
”Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih tak terhingga termasuk kepada Pemkab Tanahdatar, Pemprov Sumbar dan RSUD M Ali Hanafiah yang telah merawat anak kami,” ujarnya terharu
Sementara, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Hartanto mengaku, aktivitas gempa Gunung Marapi menunjukkan penurunan dibandingkan sehari sebelumnya. Sehari kemarin, hanya terjadi delapan kali.
Meski demikian, status Gunung Marapi tetap Waspada atau Level II. ”Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki gunung pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak. Hal itu mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan orang,” ujar dia. (*)
LOGIN untuk mengomentari.