BANDA ACEH ( Berita ) :Konferensi Internasional digagas Council of Rector of Indonesian State University-Councilof University President of Thailand (CRISU-CUPT) ke-12 membahas masalah mitigasi bencana.
Acara digelar 11–13 Oktober di Banda Aceh.Universitas Syiah Kuala menjadi tuan rumah kegiatan itu. Selain Unsyiah, juga melibatkan universitas yang ada di Indonesia dan Thailand.
Konferensi mengangkat tema “Enhancing Disaster Resilience Through Education: Opportunities and Challenges for Indonesian and Thai Universities”.Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng dalam pidato pembukaan, Kamis (12/10) mengatakan, Unsyiah merasa terhormat karena berpartisipasi pada konferensi penting ini.
Ia menilai, selama ini CRISU-CUPT telah berperan cukup signifikan membangun hubungan dan memperkuat kolaborasi antar universitas di kedua negara. “CRISU-CUPT adalah acara tahunan yang dilakukan secara konsisten memperkuat hubungan timbal balik antara Thailand dan Indonesia dalam rangka menghadapi tantangan bagi pengembangan SDM di masa depan,” ujar Rektor.
Chairman of CRISU Prof Dr Syafsir Akhlus MS mengatakan,konferensi bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan semua rektor yang ada di Thailand dan Indonesia, yang kemudian berdiskusi untuk membahas sebuah topik.
Kata dia, tahun ini topic yang dipilih adalah mitigasi bencana. Syahfsir berharap pertemuan ini melahirkan program efektif menghadapi bencana. Kepala Bappeda Aceh Azhari Hasan mengatakan, Pemerintah Aceh mengapresiasi terlaksananya konferensi itu.
Apalagi tema dipilih, yaitu mitigasi bencana merupakan isu penting di Aceh.Dalam konferensi ini peserta yang hadir dari Thailand terdiri dari presiden dan wakil presiden Universitas di Thailand, 18 dekan dan wakil dekan, dosen dan 26 mahasiswa. Sementara Indonesia terdiri dari 34 rektor dan wakil rektor, 55 dekan dan wakil dekan, dan 21 mahasiswa.(WSP/b07/A)