Konser Ariana Grande menorehkan luka yang mendalam dalam salah satu sejarah musik. Bagaimana tidak, konser pertamanya di Eropa diwarnai dengan aksi ledakan yang diduga terorisme dan bunuh diri.
Ariana Grande sempat bungkam dan semua pihak menantikan komentarnya. Akhirnya, beberapa waktu pasca tragedi ledakan di konsernya di Manchester Arena, Senin (22/5) malam, penyanyi Ariana Grande buka suara. Dia menyatakan turut merasa hancur dengan kejadian tersebut dan menyatakan permintaan maafnya. “Hancur. Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya benar-benar meminta maaf. Saya tidak dapat berkata-kata,” tulisnya dalam duka.
Sebelum buka suara, kondisi Ariana sendiri diberitakan Reuters baik-baik saja pasca kejadian yang menewaskan setidaknya 19 orang dan menyisakan puluhan lainnya luka. Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana ledakan—yang membuat pengunjung konsernya lari tunggang-langgang dan berteriak serta menangis histeris—itu memengaruhi konser sang musisi. Ledakan itu disebutkan terjadi setelah Ariana menuntaskan lagu terakhir dan lampu dimatikan.
Polisi menyebut ledakan itu merupakan tindakan terorisme dan dan diduga merupakan bom bunuh diri. Konser Ariana di Manchester Arena merupakan bagian dari tur konsernya di Inggris yang juga akan dilaksananakan di dua kota lain. Setelah penampilan perdana di Manchester Arena, ia akan ke O2 Arena dan The O2 di London, 25-26 Mei mendatang.
Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Belgia di mana ia akan tampil di Sportpalais pada 28 Mei. Polandia kebagian dua kali penampilan, keduanya di tempat yang sama, 31 Mei sampai 1 Juni. Selanjutnya, ia ke Jerman, Swiss, Perancis, Portugal, Spanyol, dan Italia. Ariana kemudian akan pindah benua ke Amerika Selatan. Setelah itu, giliran Asia dan Australia yang kebagian penampilan sang musisi 23 tahun.
LOGIN untuk mengomentari.