in

Kuasa Hukum Dodi-Beni Ajukan Aduan Pidana Pilkada

Ketua Tim Advokasi Paslon 1 RA Anita Nuringhati melaporkan secara resmi pelanggaran dugaan pidana pilkada diterima oleh bagian hukum Panwaslih Muba, Khoirun Nasrillah.

Sekayu, BP
Setelah dua kali melayangkan surat klarifikasi dan surat keberatan atas pembubaran kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Musi Banyuasin nomor urut 1 Dodi Reza Alex-Beni Hernedi di Tanjung Agung Barat, Lais pada Minggu, (29/1l), kemarin, Sabtu, (4/2), Ketua Tim Advokasi  Paslon 1 RA Anita Nuringhati melaporkan secara resmi pelanggaran dugaan pidana pilkada kepada oknum PPL bernama Sakrowi.

Laporan disertai bukti-bukti foto dan video kejadian pembubaran kampanye. Laporan pengaduan diterima oleh bagian hukum Panwaslih Muba, Khoirun Nasrillah.

“Kami melakukan klarifikasi ke Panwaslih atas kejadian pembubaran kampanye paslon 1 di Desa Tanjung Agung Barat, Kecamatan  Lais, Muba. Surat klarifikasi yakni nomor 187 dan 199/Tim Pemenangan 2017. Surat kami yang kedua baru dibalas pada 3 Februari, Jumat lalu, yang ditandatangani oleh ketuanya, Andy Gunawan. Ternyata Ketua Panwas dalam jawabannya tidak fair dengan menyebut bahwa pembubaran kampanye dilakukan oleh orang tak dikenal. Sementara kita punya bukti-bukti bahwa ada pembubaran yang dilakukan oleh oknum  PPL Tanjung Agung Selatan bernama Sakrowi. Kami melaporkan Sakrowi karena dia telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan pengacauan kampanye. Kami meminta Gakumdu segera memproses secara hukum sesuai undang undang pemilu,” tegas Anita usai melaporkan kejadian itu.

Disinggung kenapa melaporkan secara resmi pada Sabtu, Anita menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja cepat. “Ketua tim pemenangan kami terus terang begitu kejadian pembubaran, Minggu (29/1), besok paginya langsung melayangkan surat ke Panwas untuk meminta klarifikasi. Namun belum ada tanggapan. Selang dua hari kemudian kami melayangkan keberatan resmi yang dibalas oleh Panwas pada Kamis lalu. Nah karena jawaban Panwas kami anggap tidak fair makanya pada Sabtu (4/2) kami secara resmi mengadukan oknum PPL yang membubarkan kampanye Paslon 1 Dodi- Beni,” tegas Anita.

Dirinya merasa tidak puas dan melihat ada fakta yang dikaburkan. “Aku tadi juga bilang jangan-jangan ini disusupi oleh pasangan lain. Kan calonnya dua.”

Intinya, kata  Anita, pihaknya melaporkan adanya peristiwa  pengacauan dan pembubaran kampanye dialogis masa terbatas. Dirinya membeberkan kronologis pengacauan dan pembubaran. Kejadiannya, pada waktu itu jadwal kampanye paslon nomor 1. Massa kampanye sudah hadir dan kampanye belum dimulai karena paslon belum hadir di tempat acara. Namun pada persiapan acara yang awalnya tertib menjadi kacau karena ada massa penyusup yang mengacaukan situasi sehingga situasi tidak kondusif. Saat situasi tidak kondusif di lokasi ada unsur kepolisian, pihak keamanan, dan PPL Tanjung Agung Selatan. Oknum PPL mengambil  mikropon mengatakan paslon tidak mempunyai jadwal kampanye dan langsung membubarkan kampanye.

Terkait pembubaran yang dilakukan oleh oknum PPL sendiri, Anita mengatakan bahwa panitia pemilu harus netral sesuai tupoksi pada tingkat tataran masing-masing, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten dan provinsi.

Sebelumnya, Senin (30/1), salah satu panitia kampanye dari paslon nomor urut 1, Herman, menyatakan pada pagi kemarinnya ia sempat mendatangi Kantor Panwascam Lais. Saat itu sedang berkumpul anggota Panwascam dan para PPL Lais antara lain Sakrowi, PPL Tanjung Agung Selatan, dan lima orang PPL lainnya. Saat ditanya langsung oleh Herman, Sakrowi mengakui bahwa dia memang berinisiatif sendiri untuk naik panggung dan mengumumkan kampanye hari itu ditunda/dibatalkan. “Saya mengakui salah. Karena saya lakukan demi situasi agar tetap kondusif.”

“Nah ngape dibubarkan? Nga tu kan  PPL Tanjung Agung Selatan ngape ke sikak Tanjung Agung Barat?” tanya Herman, waktu itu.
Ao, ku  ngaku salah,” terang Sakrowi di depan sejumlah PPL Lais.

Atas kejadian itu calon Bupati Muba nomor urut 1 Dodi Reza Alex  meminta semua pihak berlaku sesuai koridor hukum yang berlaku. “Saya mengajukan protes keras dan mengadukan kejadian ini secara resmi melalui tim advokasi. Saya ingin agar kronologis dibuka secara terang sehingga siapa pun pihak yang telah melakukan pembubaran atau mendorong dan menghalangi batalnya kampanye ini diusut secara tuntas,” kata Dodi, kemarin.#arf

What do you think?

Written by virgo

33.000 Tagana diterjunkan ke lokasi banjir

IPSI OKU Selatan Akan Dilantik