Jakarta (ANTARA) – Petra Kvitova memanfaatkan semua pengalamannya untuk merebut gelar tunggal WTA ke-30nya dengan kemenangan dua set langsung dalam final Miami Open atas Elena Rybakina, Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB.
Petenis Ceko Kvitova yang tampil di final pertamanya di Miami pada usia 33 tahun menang 7-6 (16/14) 6-2 di Hard Rock Stadium. Kemenangan tersebut akan membawa juara Wimbledon itu ke peringkat 10 besar dunia.
Partai final menyajikan pertarungan yang ketat. Kvitova yang lebih dominan mampu unggul 5-4 namun Rybakina segera membalas sehingga set pertama harus berakhir dengan tie-break.
Juara bertahan Wimbledon Rybakina memiliki peluang yang baik saat tie-break, tetapi Kvitova masih lebih kuat dengan servis dan determinasinya. Tie-break pun berlangsung mendebarkan selama 22 menit dan 28 detik.
Baca juga: Kalahkan Alcaraz, Sinner tantang Medvedev di final Miami Open
Kvitova melanjutkan momentum tersebut pada set kedua, mematahkan servis lebih awal untuk unggul 2-0 dan setelah itu tidak pernah terlihat membiarkan lawannya yang berusia 11 tahun lebih muda untuk bangkit.
Rybakina tidak bisa mengonversi break point di gim berikutnya dan servisnya kembali dipatahkan saat tertinggal 2-5.
Kvitova yang kini memenangi 30 dari 41 pertandingan final kariernya mengatakan tie-break justru menciptakan momentum bagi dirinya dalam pertandingan.
“Itu pasti menentukan seluruh pertandingan. Saya pikir itu adalah yang terlama yang pernah saya mainkan dalam hidup saya. Tidak ada yang mudah saat menghadapi Elena,” kata Kvitova, seperti disiarkan AFP, Minggu.
“(Dia memukul) begitu banyak ace di awal tie-break. Saya seperti, ‘ya Tuhan, saya bahkan tidak bisa bermain,’ jadi agak sulit,” ujar Kvitova yang kini mengoleksi sembilan gelar WTA 1000.
Rybakina adalah bagian dari generasi baru yang berbakat di Tur WTA bersama dengan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek dari Polandia dan petenis Belarus Aryna Sabalenka, tetapi Kvitova mengatakan mampu memanfaatkan pengalamannya dalam menghadapi Rybakina.
“Saya pikir pengalaman memainkan peran penting dalam pikiran saya. Saya telah memainkan begitu banyak final. Saya tahu saya bisa bermain bagus di final, tidak peduli siapa yang saya hadapi. Jadi secara mental penting bagi saya untuk mengetahuinya,” ujar Kvitova.
“Tentu saja ini sangat berarti, bahwa di usia ini saya masih bisa memenangi turnamen besar, petenis muda terus bermunculan, sulit untuk menghadapi mereka sepanjang waktu, itu sangat melelahkan,” imbuhnya.
Baca juga: Fritz sebut Alcaraz lebih tangguh dari “Big Three”
Baca juga: Medvedev senang Wimbledon cabut larangan tanding petenis Rusia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2023