Anggota Koperasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanah Taram Limapuluh Kota patut bersyukur. Tim pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Padang (PNP) membekali pengurus dan anggota KWT ini dengan penggunaan aplikasi keuangan berbasis digital.
“Pelatihan ini dilakukan karena rata-rata anggota koperasi yang beranggotakan ibu-ibu ini juga memiliki usaha rumahan, baik berupa warung kecil-kecilan, aneka keripik singkong, jual beli hasil tani dan lain-lain,” ujar tim pengabdian masyarakat PNP Dr Nurul Fauzi SE MM Ak CA didampingi anggota lainnya Irda Rosita SE MEcSt Ak di Jorong Gantiang, Nagari Taram, Kabupaten Limapuluh Kota, baru-baru ini.
Dr Nurul selaku narasumber dalam pelatihan ini menyampaikan pentingnya pencatatan akuntansi bagi ibu-ibu yang memiliki usaha meskipun berskala kecil. Lewat pencatatan keuangan yang baik, maka usaha-usaha kecil tersebut bisa menentukan berapa harga pokok dari produk yang mereka jual, berapa modal kerja yang diperlukan untuk sekali proses produksi maupun berapa laba rugi yang bisa mereka peroleh perhari, per minggu ataupun per bulan.
Tim pengabdian PNP juga mengajarkan bagaimana men-download dan menginstal aplikasi akuntansi sederhana pada handphone masing-masing peserta. Lalu, bagaimana melakukan pencatatan atau input transaksi harian usaha mereka sampai nanti melihat hasil input transaksi yang sudah diolah oleh aplikasi secara otomatis menjadi laporan keuangan.
Menurut Dr Nurul, sebenarnya banyak aplikasi pengelolaan keuangan yang bisa diperoleh secara gratis saat ini, mulai yang sederhana sampai rumit. Namun pada pelatihan kali ini, tim sengaja memilih aplikasi sederhana dan mudah dipahami ibu-ibu KWT Amanah berupa aplikasi Akuntansi UKM.
“Meskipun aplikasi ini terhitung sederhana, tetapi dinilai mampu memenuhi kebutuhan ibu-ibu akan informasi keuangan yang baik, seperti penyediaan informasi pengelolaan persediaan barang dagang, pembuatan daftar utang, daftar piutang maupun penyusunan laporan laba rugi maupun laporan posisi keuangan usaha mereka. Satu lagi yang paling penting ibu-ibu pelaku anggota koperasi pelaku usaha kecil menengah tersebut, tidak harus memiliki pemahaman akuntansi yang rumit-rumit untuk bisa menggunakan aplikasi ini, cukup menggajarkan persamaan dasar akuntansi para peserta diyakini sudah bisa membuat laporan keuangan sendiri untuk usahanya,” ujar dia.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 20 orang anggota Koperasi KWT Amanah diketuai Ernalila. Akhir sesi pelatihan, peserta diberikan kesempatan berdiskusi tentang pengembangan usaha mereka yang terdampak sangat signifikan selama Covid-19 lalu.
Pengurus dan anggota koperasi juga menyampaikan kepada tim pengabdian soal keinginannya untuk menjadikan koperasi mereka menjadi koperasi ayariah, namun mereka tidak memahami bagaimana prosedur perubahan koperasi menjadi koperasi syariah.
Dr Nurul yang juga dewan pengawas syariah salah satu koperasi di Padang menjelaskan, secara detail prosedur perubahan koperasi konvensional menjadi koperasi syariah, perbedaan koperasi konvensional dengan koperasi syariah. Beliau juga berjanji membantu koperasi KWT Amanah yang ingin menjadi koperasi syariah. (cr7)