Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan unsur utama dalam sebuah negara yang memiliki peran strategis sesuai dengan bidangnya masing-masing. ASN mempunyai tugas yang sangat penting dalam penyelenggaraan sebuah pemerintahan.
Dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme maka perlu diadakan Pelatihan Dasar (Latsar) bagai calon ASN.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang perubahan atas PERLAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Pelaksanaan Latsar ini diharapkan dapat menempa sikap dan membentuk kepribadian calon ASN yang mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK sesuai SE MENPAN RB Nomor 20 Tahun2021 tentang Core Value dan Employer Branding, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Penarapan nilai-nilai berakhlak ini dapat diaktualisasikan oleh calon ASN ditempat tugasnya masing-masing. Bagi calon ASN yang berprofesi guru, maka aktualisasi nilai-nilai Berakhlak dapat diwujudkan dalam proses pembelajaran dan dilingkungan sekolah. Sebagaimana kita ketahui, guru merupakan profesi yang terkait dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Keberhasilan dalam bdiang pendidikan tidak hanya dipandang dari segi kualitas pembelajaran semata, melainkan juga dari segi penerapan nilai-nilai berakhlak di sekolah. Untuk itu seorang guru harus terlebih dahulu mampu memiliki nilai-nilai berakhlak dan mengaktualisasikannya dalam berbagai tindakan dan kegiatan.
Penerapan nilai-nilai berakhlak oleh calon ASN dapat saya lihat di UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak. Selaku mentor dari Ibu Henny Cahyani Putri, S. Pd peserta latsar (calon ASN) saat ini, saya memiliki kesempatan untuk membimbing dan mendampingi beliau dalam penerapan nilai-nilai berakhlak sebagai bagian dari tugas peserta latsar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran beliau mengambil topik yang menjadi isu utama sebagai masalah yang harus diselesaikan yaitu tentang rendahnya hasil belajar peserta didik dalam menulis puisi.
Saat ini memang harus diakui bahwa kemampuan menulis peserta didik di UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak masih rendah. Apalagi kemampuan menulis puisi yang harus memuat unsur sastra serta pemilihan kosa kata dan diksi yang indah.
Rendahnya keterampilan menulis puisi peserta didik tersebut harus segera disikapi oleh guru. Guru harus mampu menyediakan teknik dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan menarik oleh peserta didik. Hal ini termasuk dalam kewajiban ASN (Manajemen ASN) yaitu melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.
Selaku mentor dan juga kepala sekolah saya sangat mendukung rancangan aktualisasi yang dilakukan oleh Ibu Henny Chayani Putri, S. Pd sebagai calon ASN di UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak. Alasannya adalah bahwa upaya tersebut sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Apalagi saat ini UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak sebagai sekolah penggerak sangat dituntut guru-guru yang kreatif dan inovatif. Selain itu, aktualisasi yang dirancang adalah meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis puisi.
Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan sikap Profil Pelajar Pancasila terutama pada dimensi sikap kreatif, inovatif dan mandiri. Apalagi jika peserta didik berhasil menulis puisi dengan berbagai strategi yang dilakukan, maka dapat dikembangkan lagi menjadi karya peserta didik.
Selama pelaksanaan aktualisasi di sekolah saya selaku mentor, melihat Ibu Henny cahyani Putri, S. Pd telah melaksanakan nilai-nilai berakhlak dalam setiap tahapan yang dilakukan. Kita ambil saja satu contoh tindakan aktualisasi saat melaksanakan pembelajaran melatih keterampilan peserta didik menulis puisi dengan menggunakan teknik mind mapping berbantuan media gambar.
Adapun tahapan yang dilakukannya adalah pertama, membuka proses pembelajaran dengan berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik. Beliau telah mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai proses pembelajaran agar terwujudnya keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran (Kompeten).
Kemudian, beliau mengecek kehadiran peserta didik untuk membuktikan komitmen mengikuti proses pembelajaran (Loyal). Tahapan kegiatan kedua yaitu, memberikan materi tentang menulis puisi (pengertian puisi, struktur puisi, cara menulis puisi, dan teknik mind mapping).
Beliau telah melaksanakan pembelajaran dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran dengan baik (Loyal). Ibu Henny Cahyani Putri, S. Pd selalu merespons peserta didik dengan ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan jika ada yang belum memahami materi pembelajaran (Berorientasi Pelayanan).
Beliau juga telah melaksanakan pembelajaran dengan kinerja terbaik agar tercapainya keberhasilan peserta didik dalam menulis puisi (Kompeten). Selain itu saya juga menilai beliau telah mampu membangun lingkungan belajar yang kondusif agar peserta didik dapat memahami materi menulis puisi secara maksimal (Harmonis).
Tahapan kegiatan ketiga yaitu, memberikan contoh penggunaan teknik mind mapping berbantuan media gambar dalam menulis puisi. Beliau dapat memberikan contoh penggunaan teknik mind mapping berbantuan media gambar dalam menulis puisi kepada peserta didik agar peserta didik mencapai kepuasan dalam memahami materi pembelajaran (Berorientasi Pelayanan).
Tahapan kegiatan keempat yaitu, memberikan tugas kepada peserta didik tentang menulis puisi dengan menggunakan teknik mind mapping berbantuan media gambar. Beliau lakukan dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik selalu konsisten dengan materi yang diajarkan (Akuntabel).
Kemudian, beliau juga telah merespons peserta didik jika ada yang tidak memahami tugas yang diberikan (Berorientasi Pelayanan). Tahapan kegiatan kelima yaitu, menutup proses pembelajaran dengan menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran.
Dilakukannya dengan meminta kesediaan bekerja sama peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran (Kolaboratif). Selanjutnya, meminta pendapat peserta didik terkait pembelajaran untuk melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan).
Demikian pantauan saya selaku mentor dan juga kepala sekolah selama mendampingi calon ASN dalam menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kita berharap penerapan nilai-nilai berakhlak ini dapat diaplikasikan oleh semua ASN sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Selain itu kita juga berharap agar calon ASN dapat terus mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK ini dalam berbagai kegiatan dan secara kontiniu walaupun nantinya telah menjadi seorang ASN. Semoga. (***)