Lingga – Budidaya lada atau merica saat ini tidak lagi harus dilakukan dengan lahan yang luas. Kini tanaman lada bisa dibudidayakan dengan lahan sempit di sekitar rumah. Sebanyak 40 petani merica di Kecamatan Lingga, Lingga Utara dan dan Lingga Utara, mulai mendapatkan pelatihan budi daya merica yang baik. Dan pelatihan bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal.
Pelatihan digelar Pemkab Lingga, datangkan narasumber dari Departemen Agronomi & Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Suwarto Msi.
Plt Sekertaris Daerah (Sekda) Lingga, Said Parman, mengatakan, Pemkab Lingga akan selalu mendukung upaya pengembangan usaha masyarakat Lingga. Tujuanya, untuk meningkatkan kesejahteraan. Pelatihan penanaman lada yang baik dengan datangkan ahli dari IPB, diharapkan dapat meningkatkan panen lada masyarakat di Lingga ke depanya.
”Saya harap setelah work shop ini para petani dapat pengetahuan bagaimana agar mendapatkan panen lada dengan baik,” kata Said Parman, saat membuka work shop, di Lela Sanguna, Daik, Rabu (23/11).
Tanaman lada merupakan primadona pertanian di Kabupaten Lingga. Harga jual lada yang tinggi menjadi daya tarik masyarakat untuk memulai bertanam lada, baik lada hitam atau lada putih.
”Ke depannya kita berharap Lingga bisa menjadi penghasil lada dengan kualitas baik,” sebutnya.
Suwaryo, mengatakan, tanaman lada mulai berproduksi pada umur 3-4 tahun. Dan dapat berproduksi sampai berumur 15 tahun atau lebih. Buah lada pada mulanya berwarna hijau muda. Kemudian berubah menjadi hijau tua, dan bila sudah tua berwarna kuning sampai kemerah-merahan.
”Untuk membuat lada hitam, pemetikan lada dilakukan pada 6-7 bulan setelah tanaman. Berbunga dengan ditandai buah berwarna hijau tua atau hijau gelap, atau ditandai dengan adanya tangkai buah dengan satu atau dua buah lada yang telah berwarna kuning,” terangnya.
Untuk menghasilklan lada yang berkualitas, pola pemetikan harus dilakukan dengan baik. Wadah lada yang dipetik harus bersih dari bahan-bahan yang dapat kontaminasi atau pencemaran. ”Kantong atau keranjang yang telah digunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan untuk menyimpan buah lada,” imbuhnya.(TENGKU)