in

Lenong Puja Betawi bawakan lakon “Setan” di Setu Babakan

Jakarta (ANTARA) – Seniman muda Firman Pujaan Hati bersama grup Lenong Puja Betawi siap tampil di panggung Setu Babakan pada Sabtu (18/3) pukul 15.00 WIB dengan membawakan lakon “Setan”.

Lakon “Setan” ini menitikberatkan pada pembelajaran mengenai harta, tahta, dan wanita, dengan balutan mistis.

“Munculnya sosok kuntilanak, sebenarnya agar menjadi materi penghibur saja, dari cerita utama. Karena kami merasa bahwa cerita yang dibalut warna misteri akan cenderung disukai masyarakat. Untuk itu kami mencoba berkreasi dalam cerita disetiap penampilan kami,” kata Firman dalam siaran pers, Kamis.

Baca juga: Warga antusias ramaikan Gebyar Budaya Betawi

Lewat pendekatan bereksplorasi ke cerita berwarna misteri itu, Firman berharap agar banyak anak muda yang menyaksikan tradisi lenong. Sebab, menurut Firman, segala bentuk upaya perlu dilakukan agar kesenian lenong tak punah terkikis jaman.

Selain itu, bersama grupnya, Firman akan terus memperkenalkan kesenian lenong lebih luas lagi, terutama di era digital ini. Oleh karena itu, saat ini grup Lenong Puja Betawi sudah membentuk tim untuk mempersiapkan ekspose ke arah multimedia yang serius.

Untuk mewujudkan itu, Firman bersama jejaringnya, sedang terus berupaya menjalin hubungan ke beberapa perusahaan dan pihak pemerintah untuk mendapatkan dana hibah atau bentuk dana lainnya.

“Dan ketika dana itu kami dapati, langkah awal yang akan kami lakukan adalah membeli sejumlah alat multimedia baik untuk podcast maupun untuk pendukung dokumentasi. Kemudian dana yang lain adalah untuk memperbanyak variasi kostum, juga untuk membeli alat musik yang baru,” jelas Firman.

Baca juga: Lenong Betawi meriahkan Hari Guru di Jakarta Pusat

Baca juga: Cakra Khan hingga Lenong Betawi ramaikan Konser Budaya Kebhinekaan RRI

Baca juga: Anies ajak masyarakat sadari kebudayaan bagian bangun peradaban

Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023

What do you think?

Written by Julliana Elora

Parade busana konsep modern berbahan benang bintik

Quartararo dan Morbidelli harap Yamaha bisa bangkit di GP Portugal