in

Lewat KPR Lelang

Pasar properti di segmen rumah bekas tidak akan terganggu dengan maraknya promosi tanpa uang muka hunian baru.

Pasar properti untuk hunian baru lambat laun mulai mengalami recovery setelah sempat stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi itu dimanfaatkan para broker properti untuk menawarkan hunian atau rumah seken.

Bisnis secondary houses tidak ditinggalkan karena lebih terjamin keamanannya dan memiliki prospek yang bagus saat ini. Yang menarik, meski rumahnya berstatus seken namun pembeli bisa melakukan dengan sistem kredit pemilikan rumah (KPR).

Pembayaran rumah akan dilunasi oleh bank terkait. Lalu pembeli akan membayar ke bank tersebut dengan besaran cicilan dan tenor yang telah ditentukan. Proses ini dinilai bisa lebih mudah dan aman untuk dilakukan.

’’Saat akad pembelian, maka pembeli langsung mendapatkan sertifikat rumah yang sudah balik nama. Hal ini yang membuat pembeli terlindungi,’’ terang Andreas, salah seorang pengusaha properti rumah seken, saat acara pengenalan portal rumah KPR Lelang BTN di Jakarta, belum lama ini.

Ya, untuk memberikan peluang kepada masyarakat memiliki rumah murah,PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (Bank BTN) memperkenalkan portal baru, yakni rumahmurahbtn. com.

Portal ini akan mengarahkan calon pembeli rumah memiliki rumah-rumah murah melalui lelang. Menurut Direktur Collection & Asset Management Bank BTN, Nixon LP Napitulu, mekanisme pembelian rumah lelang BTN sama dengan pembelian rumah baru pada umumnya, dimana sertifikat dipegang oleh Bank dan diberikan saat pelunasan.

Bedanya, calon pembeli mendaftarkan diri melalui situs Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) setelah itu menyetor uang jaminan sebesar 20 persen sampai 30 persen dari harga limit yang telah ditetapkan.

Nixon menjelaskan, setelah dinyatakan menang oleh pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), maka pembeli akan melakukan pelunasan sisa pembayaran kemudian diterbitkan risalah lelang dari KPKNL.

“Risalah lelang ini nantinya menjadi dasar bagi pemenang lelang untuk pengambilan sertifikat di Bank BTN juga untuk balik nama di BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat,” terang Noxon di Jakarta, belum lama ini.

Dan untuk menarik minat lebih banyak peserta lelang dan peminat dari rumah bekas maupun rumah lelang, sambung Nixon, Bank BTN berencana menggandeng para agen properti dan mengedukasi mereka mengenai proses lelang.

Dari sisi bisnis penjualan rumah Lelang BTN ini akan mendorong perbaikan kinerja BTN, terutama dari sisi NPL.

Non performing loan (NPL) alias kredit macet memang menjadi momok bagi bank penyedia kredit, terutama kredit pemilikan rumah (KPR). Nixon LP Napitulu menjelaskan, angka NPL Bank BTN mencapai 2,77 persen atau sebesar 3,5 triliun rupiah.

Kredit macet kebanyakan terjadi pada rumah non-subsidi— yang jumlahnya dua kali lipat dari rumah subsidi. Nixon menuturkan, sebanyak 45 ribu unit rumah berbagai tipe yang terjerat kredit macet dan masuk daftar lelang, dengan nilai sekitar 2,8 triliun rupiah.

“Untuk memasarkan rumah-rumah tersebut, sejak Februari 2018 kami menggunakan rumahmurahbtn.com.

Sudah ada 5.206 listing rumah yang terpasang dengan nilai 1,4 triliun rupiah,” jelas Nixon. Meski memiliki penampakan yang cenderung jelek, ternyata rumah bekas yang dilelang bisa menjadi ajang investasi properti.

Investor umumnya membeli rumah hasil lelang, kemudian menjualnya setelah direnovasi terlebih dahulu.

Selain memberikan peluang bagi masyarakat mendapatkan rumah murah serta peluang berinvestasi, langkah ini memberi kesempatan Bank BTN untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) rumah bekas tersebut jika si pembeli menginginkan pembelian dengan cara kredit.

“Kualitas kredit Bank BTN bisa membaik dengan membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membeli rumah lelang tersebut, di sisi lain Bank BTN juga bisa memasarkan produk lain seperti KTA dan Kredit Agunan Rumah,” kata Nixon.

Sampai saat ini, imbuhnya, sudah lebih dari 100 unit rumah terjual dengan nilai 30 miliar rupiah Rata-rata rumah yang dijual seharga 300 juta rupiah hingga 900 juta rupiah yang tersebar di Serpong, Bekasi, Tangerang, Purwakarta, Semarang, Manado, Makassar, Kendari, Jambi, Pontianak, Balikapapan, dan Medan.

“Ini pun tanpa promosi. Artinya, minat masyarakat membeli rumah yang dilelang cukup tinggi,” jelas Nixon yang mengatakan portal ini sudah bisa diakses via aplikasi berbasis Android dan iOS.

Nixon mengimbuhkan, pemasaran lewat media daring dianggap lebih efektif saat ini, karena penetrasi internet di Tanah Air makin tinggi dan mayoritas pembeli rumah adalah generasi milenial yang “internet savvy”.

“Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah 143 juta lebih atau sekitar 54 persen. Dari angka tersebut, sebanyak 49,5 persen adalah generasi milenial,” ujarnya. Tahun ini, BTN menargetkan pendapatan dari penjualan rumah bekas ini sebesar 600 miliar, atau sekitar 50 miliar per bulan. yun/E-6

What do you think?

Written by Julliana Elora

BERITAPAGI – Senin, 30 April 2018

NavaPark Hadirkan “Private Botanical”