Palembang, BP–Lewat video edukasi yang mengangkat tentang isu pencegahan radikalisme di kalangan pelajar, Andarusni Alfansyur, SPd yang merupakan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) III Palembang berhasil menjadi juara 1 pada kompetisi Video Best Practice (VBP) yang digelar P4TK PKN-IPS Kemendikbud RI.
Andarusni Alfansyur berhasil menjadi pemenang setelah sebelumnya masuk seleksi hingga 9 besar dari 500 kontestan se Indonesia dan hingga akhirnya keluar sebagai pemenang juara 1 kategori Guru SMA/SMK/Madrasah se Indonesia.
Sementara juara II diraih oleh Nurohmah guru SMK 1 Kulonprogo Jogjakarta, dan juara III diraih oleh Dwi Mekasari guru SMAN 1 Lepar Pongok, Bangka Selatan.
“Jadi dalam video yang saya presentasikan mengangkat isu tentang menangkal radikalisme di kalangan pelajar melalui pengembangan pojok literasi berbasis moderat. Intinya para pelajar harus banyak memiliki pengetahuan dan menerima perbedaan,” harapnya, Jumat (11/9) /.
Menurutnya, video ini penting karena keberagaman menjadi sebuah potensi yang besar yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, apabila nilai-nilai Pancasila tidak mampu diadaptasikan dalam kehidupan kita, keberagaman yang kita miliki akan berpotensi menimbulkan gesekan di tengah masyarakat Indonesia. Terutama radikalisme.
“Radikalisme menjadi salah satu yang membahayakan bangsa Indonesia. Ini menjadi tantangan kita bersama, apalagi faham ini berusaha untuk mengubah haluan negara indonesia selain Pancasila. Ini berbahaya bagi remaja penerus bangsa. Karena apabila tidak difasilitasi dengan benar, para remaja ini sangat rentan untuk disusupi dengan faham radikal ini,” terangnya.
Lanjut Aan, pengaruh yang dialami para remaja yang terpapar faham Radikalisme ini, yakni mereka merasa dirinya paling benar, suka menyalahkan faham yang dimiliki orang lain, bahkan tidak mengakui pancasila sebagai ideologi bangsa. Untuk itu, dalam video ini Aan menawarkan adanya moderat corner bagi para pelajar di sekolah masing-masing.
“Kami berharap vidio ini bukan hanya sebagai vidio lomba saja, tapi menjadi program nyata Kemendikbud RI dalam rangka memberi wawasan pelajar sejak awak tentang radikalisme. Karena radikalisme itu luas, termasuk sosial, budaya, politik dan lainnya,” jelasnya. #sug