* Tiga Luka Berat, Satu Cedera Ringan
MEUREUDU – Sedikitnya lima nyawa melayang akibat insiden kecelakaan lalu lintas di lintas Timur Aceh, Minggu (18/6) dan Senin (19/6) kemarin. Mawot di jalan nasional itu terjadi di Meuredu Pidie Jaya, Lhoksukon Aceh Utara dan Idi, Aceh Timur.
Dari Pidie Jaya dilaporkan, Muksalmina (32) warga Gampong Meurandeh Alue, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Senin (19/6) sekira pukul 07.30 WIB meninggal secara tragis, sejenak insiden tabrakan yang dialaminya di jalan nasional kawasan Gampong Ulee Glee.
Muksalmina meninggal dunia usai bertabrakan dengan sepeda motor (Sepmor) jenis Honda Vario yang dikendarai oleh T Fadli (26) warga asal Gampong Peutoe, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.
Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Siregar SIK, Senin (19/6) mengatakan, insiden tabrakan maut itu terjadi saat Sepmor Honda Vario BL 3587 PAD yg dikenderai oleh T Fadli melaju dari arah Medan dengan kecepatan tinggi. “Sesampai di tempat kejadian, tiba tiba muncul sepmor V-ixion dari arah Banda Aceh berbelok ke arah kanan. Akibatnya sepmor Honda Vario tidak dapat mengelak lagi dan terjadilah tabrakan,” sebut Kapolres.
Ekses dari kejadian tersebut, pengendara sepmor jenis Yamaha Vixion Muksalmina meninggal dunia sedangkan pengendara Sepmor Vario an T Fadli mengalami luka robek di dahi dan di bibir. Saat kejadian, korban, Muksalmina langsung di evakuasi ke Puskesmas Bandar Dua dan nyawanya tak tertolong lagi. Jasad korban pada hari yang sama telah diserahkan kepada pihak keluarga guna difadhukifayahkan.
Sementara dari Idi dilaporkan, remaja Muhammad Reihan (15), asal Gampong Keude, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, meninggal dunia di tempat kejadian, paskasepeda motor Yahama Xeon BL 4173 DAC yang ia kendarai menabrak alat berat jenis SAKAI yang sedang parkir di tepi jalan Nasional Medan-Banda Aceh, di Gampong Seunebok Bace, Kecamatan Idi Rayeuk, Minggu (18/6) malam pukul 22.30 WIB. “Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian,” ungkap Kasat Lantas AKP Joko Utomo kepada wartawan, Senin (19/6).
AKP Joko mengatakan, kecelakaan itu berawal kala Minggu (18/6) malam pukul 22.30, sepeda motor yang dikendarai M Reihan melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh. Setibanya di lokasi, korban berusaha mendahului kendaraan di depannya melalui jalur sebelah kiri tanpa memperhatikan adanya alat berat yang sedang parkir di tepi kiri jalan. “Dikarenakan situasi malam hari dan kurangnya penerangan serta tanda-tanda parkir alat berat, sehingga mengakibatkan pengemudi sepmor Yamaha Xeon menabraknya hingga korban mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian,” ungkap AKP Joko.
Sebelumnya, Sabtu (17/6) pukul 23.00 WIB, juga terjadi kecelakaan antara Honda Vario BL 5121 DAI kontra Yamaha Vixion BL 6533 DAL di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Paya Demam Dua, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Sabtu (2/6) pukul 23.00 WIB.
Menyebabkan tiga orang mengalami luka berat dan satu orang mengalami luka ringan.
Ketiga korban yang mengalami luka berat yakni, Saiful (27), Sufriadi (25), dan Zubaili (22). Sedangkan korban luka ringan yakni M Yani (24). Keempatnya, warga Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur.
“Saat dirujuk dari Puskesmas Simpang Ulim ke RSUD Graha Bunda, Aceh Timur, ketiga korban luka berat tak sadarkan diri,” jelas Kasat Lantas AKP Joko Utomo dalam kronologis yang diterima Prohaba, Senin (19/6).
Kecelakaan Honda Vario BL 5121 DAI kontra Yamaha Vixion BL 6533 DAL itu, jelas Joko, terjadi berawal Sabtu (17/6) malam pukul 23.00 WIB, waktu itu Honda Vario BL 5121 DAI yang dikendari oleh Saiful berboncengan dengan Sufriadi, keluar dari lorong di Gampong Paya Demam Dua, Kecamatan Pante Bidari, dan langsung menyeberang jalan tanpa memperhatikan lalu-lintas dengan kecepatan sedang.
Sedangkan, Yamaha Vixion BL 6533 DAL yang dikendarai Zubaili berboncengan dengan M Yani melaju dari arah Banda Aceh menuju Medan dengan kecepatan tinggi. “Setibanya di tikungan Yamaha Vixion tidak dapat mengendalikan kendaraanya karena jarak sudah dekat sehingga langsung menabrak Honda Vario,” jelas Joko.
Akibatnya kedua pengendara beserta teman yang dibonceng masing-masing terhempas ke badan jalan.
Dari Lhoksukon, Aceh Utara dilaporkan, kecelakaan lalu lintas (laka lantas), Senin (19/6) di dua lokasi terpisah dalam Kabupaten Aceh Utara, menyebababkan tiga nyawa melayang. Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di kawasan jalan Elak, kawasan Desa Tanjong Keumala, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Dalam insiden itu dua meninggal dunia. Keduanya adalah Zulkifli Yahya (44) warga Gampong Beuyot Kabupaten Bireuen yang mengendera becak, dan Awaluddin (42) warga Desa Teupin Ara, Kecamatan Samudera Geudong, Kabupaten Aceh Utara yang mengenderai sepmor jenis Vario.
Sedangkan lokasi kedua terjadi di kawasan Desa Singgah Mata Kecamatan Baktiya Barat Aceh Utara menyebabkan Afan (64) warga Desa Ulee Rubek Timu Kecamatan Seunuddon tewas di lokasi. Kejadian itu berawal ketika Afan melaju Supra Fit nomor polisi BL 3395 DM, dari arah Medan menuju Banda Aceh dengan kecepatan sedang.
Sesampai di lokasi kejadian tersebut, tiba-tiba Afan mendahului sebuah mobil di depannya. “Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul mobil Fuso dengan muatan sawit bernopol BL 1798 RO, dengan kecepatan sedang, sehingga langsung terjadi tabrakan. Sehingga korban terpental ke badan jalan,” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kasat Lantas AKP Ikmal, kemarin.
Warga yang mengetahui kejadian itu berusaha membantu mengevakuasi korban ke puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan. Tapi tak lama setelah kejadian tersebut, korban mengembuskan nafas terakhir. “Usai kejadian tersebut petugas langsung ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan mengamankan barang bukti,” .
Disebutkan, hingga kini pihaknya masih mencari keberadaan sopir yang mengenderai fuso tersebut. Karena pasca kejadian itu, sopir melarikan diri. “Kita mengimbau kepada warga agar berhati-hati ketika melintasi jalan nasional, khususnya kawasan yang rawan dan pada saat padat kenderaan, untuk menghindari terjadi kecelakaan,” kata AKP Ikmal.
Sementara itu Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, menjelaskan, kecelakaan yang merengut dua nyawa ini berawal dari becak datang dari arah timur dengan kecepatan tinggi. Saat tiba di lokasi, dari arah berlawanan datang sepmor jenis Vario yang juga dalam kondisi kecepatan tinggi. Sehingga tabrakan tidak terelak lagi, yang menyebabkan kedua pengendara tersebut terpental jauh dan kepalanya terbentur aspal. Kedua korban pun tewas di lokasi kejadian.(c45/c49/jaf/bah)